Lihat ke Halaman Asli

8 Langkah Mengatasi Anak Tantrum

Diperbarui: 3 November 2023   15:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar freepik

Tantrum pada anak adalah reaksi emosional yang kuat dan meluap yang biasanya terjadi pada anak-anak yang masih kecil. Tantrum ini dapat meliputi berbagai perilaku seperti menangis, berteriak, meronta-ronta, melempar barang, atau bahkan menjatuhkan diri ke lantai. Tantrum pada anak umumnya terjadi karena anak merasa frustrasi, marah, lelah, atau tidak dapat mengungkapkan keinginannya dengan kata-kata.

Tantrum pada anak merupakan bagian normal dari perkembangan anak yang sedang belajar mengatur emosi dan mengungkapkan keinginan mereka. Ini adalah cara anak bereaksi terhadap situasi yang tidak memenuhi harapan atau keinginan mereka. Tantrum pada anak biasanya mencapai puncaknya antara usia 1 hingga 3 tahun, dan cenderung berkurang seiring dengan perkembangan bahasa dan keterampilan sosial anak.

Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua perilaku yang meluap emosi anak dapat dikategorikan sebagai tantrum. Beberapa perilaku tersebut mungkin merupakan tanda masalah yang lebih serius seperti gangguan perilaku atau gangguan emosi. Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang perilaku anak yang tidak biasa atau ekstrem, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau profesional kesehatan anak untuk mendapatkan evaluasi dan bantuan yang tepat.

Menghadapi anak tantrum bisa menjadi tantangan bagi para orang tua, tetapi ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk mengatasi situasi tersebut. Berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat Anda coba:

1. Tetap tenang: Pertama-tama, penting untuk tetap tenang dan mengendalikan emosi Anda sendiri. Menghadapi anak tantrum dengan emosi yang tinggi hanya akan memperburuk situasi.

2. Berikan perhatian: Berikan perhatian kepada anak Anda dan dengarkan apa yang dia coba sampaikan melalui tantrumnya. Terkadang anak hanya ingin merasa didengar dan dipahami.

3. Jaga keselamatan: Pastikan bahwa anak Anda aman selama tantrum berlangsung. Jika perlu, pindahkan anak ke tempat yang aman agar tidak terluka.

4. Tetap konsisten: Jika ada aturan atau batasan yang telah Anda tetapkan sebelumnya, tetaplah konsisten dalam menghadapinya. Jika Anda memberikan kelonggaran hanya karena tantrum, anak mungkin akan menggunakan tantrum sebagai cara untuk mendapatkan apa yang diinginkannya di masa depan.

5. Ajak anak untuk berbicara: Setelah anak tenang, ajak dia untuk berbicara tentang apa yang terjadi. Dengan berbicara, Anda dapat membantu anak memahami perasaannya dan mencari solusi yang lebih baik untuk mengatasi masalah.

6. Berikan alternatif: Bantu anak mengekspresikan emosinya dengan cara yang lebih baik. Misalnya, ajak anak untuk menggambar atau menulis tentang perasaannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline