Lihat ke Halaman Asli

[PM-FF] Stadion Mencekam

Diperbarui: 25 Juni 2015   04:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

[PM-FF] Stadion Mencekam

Oleh: Ghumi (no. 58)

“HEH! Sini Lo! Iya, elo yang gak pake baju kuning!”

Seseorang dari kerumunan berkaos kuning meneriakiku. Mereka bergerombolan kemudian mendekat.

“Dompet mana dompet?”

Seorang dari mereka langsung merogoh saku belakangku.

“PERIKSA KTPNYA!”

“WOOOOOY.. BUKAN KTP KOTA NIH! KTP SARUT!”

“Hajar aja hajar! MATIIN AJA!”

“MATIIN AJA ANJING!”

Mendengar teriakan-teriakan emosi itu, aku langsung berlari berusaha menyelamatkan diri.

“KEJAR GOBLOG! ITU JANGAN DILEPAS! EH ANJING, JANGAN LARI LO!”

“NAAAAAH… MAU LARI KEMANA LO?!? MATI LO DI SINI ANJING!”

* * *

“Jangaaaaaaaannnn….. Ampuuuuuuuunnnn…”, Hans terbangun. Ia mendapati dirinya berada di pos ronda Desa Rangkat, ‘Hampir saja aku jadi korban di stadion’, Hans bergumam lega.

________________________ , mau sampai kapan sih?

Flash Fiction 100 kata di atas adalah dalam rangka event “Pekan Me-Rangkat Flash Fiction 100 kata [PM-FF]”. Pemeran yang namanya dipakai untuk postingan di atas, adalah semata-mata untuk kepentingan fiksi. Untuk melihat karya-karya peserta lainnya, silahkan klik link tulisan ini: Semarak Pekan Me-Rangkat Flash Fiction 100 Kata di Desa Rangkat




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline