Lihat ke Halaman Asli

Penggenggam Jasad : Pencarian

Diperbarui: 25 Juni 2015   07:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende



Sebelumnya :

Tidak harus Galuh, Kau atau mungkin kau juga bisa jika aku mau ..”, mbah Dewo menunjuk wajah Alya dan Kurnia bergantian. Keduanya mundur teratur sampai menuju sisi paling sudut ruangan.

Tapi kalian tak perlu takut, aku punya pilihan.

Apa mbah?”tanya Coki mendadak berani..

Kalian harus ……

__________________________________________________

Pencarian

Astaghfirullah..”, Sani berucap spontan mendengar suara petir.

Masa’ sih mau hujan lagi?!?

Tenang.. Kita kan bawa tenda..”, Sani menenangkan Hidayat.

Kini mereka bertiga masuk lebih dalam. Siang itu langit mendung. Gelap. Sesekali kilatan cahaya muncul dari langit disusul dengan suara petir menggelegar. Siang hari di hutan ini seperti sore hari. Remang temaram. Rimbun pepohonan pongah mengurangi cahaya yang sudah dikurangi awan mendung.

Gila..! Baru jam satu siang udah kayak jam 5 sore gini.. Untung gue stok senter 3 biji di tas..

Hey.. Di sini kita lihat Coki tadi siang kan?”, Brandon menyela.

Iya bener.. bentar-bentar.. berhenti dulu.. Kita datang dari arah mana tadi siang kira-kira?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline