Lihat ke Halaman Asli

[Fiksi Fantasi] Kalung Lonceng Raja Lori - Penyerangan Lori

Diperbarui: 18 Juni 2015   00:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Ayah, aku besok mau ikut berperang!", Banjo menghampiri ayahnya di ruang tengah.

"Heh! Jangan macam-macam! Ini bukan seperti yang sering kau lakukan bersama teman-temanmu. Cuma bermodal batang karti dan lari-lari di alun-alun istana", ayahnya melarang.

"Tapi ayah. Aku kan sudah besar".

"Apanya yang sudah besar? Menjulangkan telinga ke atas saja kamu belum sanggup. Tidur sana! Besok ketika perang, tugasmu adalah menjaga ibu dan adik-adikmu. Jangan sampai gagal!"

"Baik ayah."

* * *

Pagi ini harusnya sinar matahari yang terang mampu menyilaukan mata Banjo. Namun sejak dibangunkan oleh ayahnya untuk menuju tempat persembunyian, Banjo melihat matahai pagi ini tampak redup. Para prajurit penjaga dinding sejak dini hari tadi sudah mewarnai langit dengan membakar daun dari semak bakur. Asapnya yang pekat memendekkan jarak pandang.

"Tambah lagi semak bakurnya! Bakar yang banyak! Buat musuh tak sanggup melihat kita! Jangan sampai panah-panah mereka membunuh kita!", sayup terdengar teriakan seorang prajurit di atas dinding pertahanan.

Dong-dong-dong-dong

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline