Salah satu acara yang menarik pada Kompasianival kemarin itu adalah Tokoh Bicara. Pihak kompasiana berhasil mengundang tokoh-tokoh yang sedang populer untuk diajak bercerita. Ada Ignasius Jonan, Ahok, Ridwan Kamil dan Ganjar Pranowo yang diundang. Yang pertama kagak ketemu. Yang kedua dan ketiga juga gak sempet liat diskusinya. Cuma ketemu Ahok pas di pintu samping yang dicegat wartawan. Baru lah yang ketiga bisa lihat secara utuh.
Beruntung kali ini kompasiana memilih tempat yang tepat. di luar dari hingar bingar booth-booth di luar. Sehingga kesan pertemuan dengan sang tokoh menjadi lebih intim. Alhasil saya bisa merasakan aura dari Ganjar Pranowo. Sungguh terasa sekali auranya. Auranya gede banget. Jadi kepikiran, ini gubernur amalannya apa yak? Atau aura ini lantaran banyaknya do'a-do'a baik dari orang-orang yang mengasihi dia?
Sosoknya menyenangkan sekali. Pilihan katanya ketika menjawab diskusi sang moderator Isjet sang admin Kompasiana asik sekali. Seolah tak berjarak. Struktur kalimatnya luar biasa. Intonasinya asik. Sayang banget waktu dibuka sesi tanya jawab, saya tidak kebagian. Pada kesempatan ini saya mau mengajukan pertanyaan lewat tulisan ini, nanti tulisan ini saya share ah di twitter, barangkali dijawab.
Pertanyaan saya :
Anak itu kan produk orang tua. Saya penasaran sekali apa sih yang paling diinget oleh Pak Ganjar tentang apa yang diajarkan oleh orangtua? Siapa tau jawabannya bisa menginspirasi orangtua-orangtua di Indonesia untuk mencetak generasi berikutnya seperti Anda.
Pertanyaan lanjutan yang bikin saya penasaran. Waktu kuliah dulu, kegiatan mahasiswa apa sih yang sering digeluti? Entah itu hobi atau perkumpulan mahasiswa. Dan buku apa sih yang sering dibaca waktu muda? Soalnya pilihan kata waktu komunikasi itu asik banget. Saya sih menerka kalau anda sering baca.
Tolong dijawab ya Pak Ganjar. Terimakasih loh.
1416833228646796416
NB :
Ada satu yang saya sayangkan dari diskusi kemarin malam. Pada penutupan diskusi, sang moderator Iskandar Zulkarnaen justru membuat closing dengan membandingkan Pak Ganjar dengan 2 tokoh sebelumnya. Ah sayang sekali.