Karya : F. Sisilia Hangin (Utk seseorang yg tercinta)
Hari ini mentari enggan memancarkan sinarnya, awan gelap menyelimuti birunya langit, tetesan air jatuh deras ke bumi membasahi segala cipataanNya apalgi kalau bukan hujan. Tepat pukul 15.00 matahari enggan memancarkan sinarnya, apakah cuaca hari ini mewakili perasaan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna yaitu Adam (sebagai manusia pertama laki2,ayah) karena bertepatan hari ini umat manusia memperingati hari Ayah seluruh dunia.
Dalam tidurku, antara sadar dengan tidak, seorang di luar sana mengatakan :peringatan hari Ayah tidak begitu Booming(tidak begitu mencolok) di bandingkan dengan hari Ibu.
Aku membuka mata, ternyata bukan mimpi tp benar ada orang yang mengatakan demikian, hatku sungguh pilu mendengar dan mengingat kata2 itu.
"Oh ya benar juga yaah... peringatan hari ayah tidak begitu mencolok" aku berbicara dlm hatiku...
Kemudian aku bangun dari tempat tidur, menuju ke toilet buang air kecil. Ungkapan tadi masih terbayang2 dalam fikiran dan benakku. Terlintas di benakku untuk mengucapkan melalui akun sosial mediaku
"butuh sandaran, happy father day terima kasih utk segala kasih sayangmu". hanya kata itu yg dapatku ucapkan tp sunggh2 tulus dr hatiku.
Meskipun Bapakku tdk membacanya (krn tdk memiliki akun sosmed) tp itu tdk penting bagiku, yg terpenting adalah aku masih mengingat haru hari bersejarah dlm hidupku dan orgtuaku.
Tidak ada kasih yg membedakan kepada kedua orgtua, ayah dan ibu adalah satu takkan terpisahkan.
Apalah arti mata tanpa kaki, meskipun di antaranya tak sempuran namun salah satunya mampu melengkapi sehingga menjadi sempurna, begitulah kedua orgtua.
Bapak/ayah yg mencari nafkah, ia tidak meminta kita membayar perjuangan, kerja kerasnya. Tapi setidaknya sebagai anak kita tidak melupakan perjuangannya, sampai2 dalam sejarah manusia nama AYAH dikenang dan di peringati yaitu tepat hari ini 11 November.