Lihat ke Halaman Asli

gemogibran

Pendengar dan Penanya

Maghrib

Diperbarui: 17 Juni 2023   18:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bersaut-sautan.

Silih berganti tiada pernah berhenti.

Bila tak kudengar, mungkin dibelahan dunia lain sedang berkumandang.

.

Kaki malam mulai nampak.

Maghrib menjadi saksi.

Ketika kita ditakdirkan bertemu hanya untuk kembali saling merindu.

Maghrib adalah pertanda pertemuan harus berakhir.

Sekali atau dua kali, kita sempatkan melewati kumandang adzan bersama.

Selebihnya adalah melepas peluk dan bertukar kecup di pipi.

.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline