Lihat ke Halaman Asli

"Stop Membaca, Budayakan Kebodohan"

Diperbarui: 25 Juni 2015   19:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Stop membaca budayakan kebodohan" -Anonymous- Quote super bodoh yang pernah saya temukan di testimony situs jejaraing sosial old skull"Friendster"membuat saya berpikir ulang manusia itu tidak hanya terdiri dari orang bodoh dan orang pintar saja, tetapi bisa juga ada orang rajin, pemalas dan pemalas akut seperti saya, kontra dengan pernyataan Helmy yahya yang mengatakan "orang yang tidak suka baca dekat dengan kebodohan, dan kebodohan dekat dengan kemiskinan". Quote yang menyatir pernyataan Helmy yahya ini mungkin mempertanyakan kenapa orang yang ingin menjadi orang kaya itu harus pintar?? apa sekedar orang tersebut tidak di bodohi orang lain atau agar bisa membodohi orang lain dan menjadi kaya?? Sayangnya saya belum pernah menanyakan langsung maksud dari pernyataan pak Helmy,selain saya tidak tau cara menemuinya saya juga takut di ajak kumpul bareng musisi country beserta audiensnya yg kakek-kakek dan nenek-nenek, hih!! Tidak ada orang yang mengungkiri bahwa membaca buku adalah hal baik, Rosulullah SAW juga menganjurkan kita untuk banyak membaca. tetapi apakah dengan ilmu yang telah kita dapatkan lantas kita berjumawa, ilmu yang telah kita dapatkan seharusnya kita juga sampaikan kepada orang lain, hal tersebut anugrah sekaligus beban yang didapatkan sang penuntut ilmu. yapp!! setelah beberapa lagu di playlist andalan saya terus berganti dan saya masih memandang kosong layar monitor dimana diantara lagu-lagu tersebut kembali menghadirkan khayalan-khayalan tentang istri masa depan saya yang datang entah dari mana..hahaha. sekiranya saya cukupkan tulisan remeh ini dimana tulisan ini juga merupakan tulisan pertama saya. Semoga tulisan ini menjada awal agar saya berubah menjadi orang  bodoh yang belajar agar bisa menjadi orang pintar dan bisa dengan baik menyampaikan kepada orang-orang lain (tanpa harus membodohi).




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline