Kacamataku basah,ini seperti polaroid..
Aku tak mau basah,tapi mereka menyamar dalam anyaman pentatonik yang menjalar di sekujur atom udara dengan sengit..
Hidupku menanar dalam analog diantara serbuan digital..
Aku hanya dapat tertawa getir pada kegelapan yang membutakan sadar..
Ya..ini berlalu begitu saja meski di tangan tergenggam korek bersenter kecil..
Bayangan racun membayang,segala konsep mengambang..
Entah apa cahayamu masih bisa menawar..
Aku merasa seperti seonggok daging yang mempertanyakan maknanya..
Ludah-ludah bisu terbuang percuma di trotoar..
Seiring berderet serpihan sesal dan tragedi yang memecah sunyi..
Hujanpun tak lagi ramah,gerimispun segan saja berlalu..
Ya..ini berlalu begitu saja seperti roll film kelas B yang usang..
Mie rebus telur dengan sedikit saos dan banyak merica..
Setidaknya merekalah yang lebih banyak berbicara sekarang..
Karena aku begitu lapar..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H