Lihat ke Halaman Asli

Perdamaian Kawasan Dengan Jakarta International Defense Dialogue (JIDD) 2013

Diperbarui: 24 Juni 2015   16:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

JAKARTA-GEMPOL, Sebagai negara besar di dunia, maka negara Indonesia dituntut untuk selalu waspada atas ancaman yang akan menyerang dari sudut manapun. Kerjasama pertahanan tentu saja penting diperhatikan agar negara kita bisa berdampingan dengan negara lainnya.

Selama dua hari di kota Metropolitan Jakarta diadakan Jakarta International Defense Dialogue (JIDD) 2013, sejak 20-21 Maret 2013, yang dipusatkan di Jakarta Convention Center (JCC). Presiden Republik Indonesia juga berkenan membuka acara ini.

Adapun tujuan dari JIDD 2013 ini adalah untuk mempromosikan kerjasama antar pemerintah dalam menghadapi ancaman-ancaman dan tantangan-tantangan bersama (to promote intergovernmental cooperation to meet common threats and challenges).

Tantangan terbesar dalam meningkatkan keamanan internasional adalah bagaimana membangun sikap saling percaya di antara negara-negara di kawasan. Jika dua atau tiga pihak memiliki niat dan tujuan yang baik, maka sikap saling percaya akan tumbuh dengan sendirinya.

Sikap saling percaya pernah diterapkan Indonesia ketika menyelesaikan berbagai persoalan dengan Republik Timor Leste dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) karena tanpa saling percaya, sulit bagi suatu negara untuk mewujudkan perdamaian dan kerja sama saling menguntungkan.

Hubungan Indonesia dan Timor Leste memberikan beberapa pelajaran berguna bagi perdamaian karena kedua negara diketahui memiliki sejarah yang menyakitkan, tapi itu tidak menghentikan Indonesia untuk menempuh masa depan yang secara fundamental berbeda dari masa lalu.

Kita harus mengingat bahwa saling percaya yang strategis adalah jalur dua arah yang harus dibangun setapak demi setapak dan memerlukan proses panjang.
Kita ketahui bersama bahwa dalam Forum JIDD 2013 merupakan Forum Dialog Pertahanan yang ke tiga, dimana semua kegiatan mempertemukan para pemimpin, perwira militer, akademisi dan pembuat kebijakan dari seluruh wilayah Asia Pasifik dan delegasi negara-Asia, Eropa, Amerika dan Australia.

Hadir juga beberapa Menteri Pertahanan Negara ASEAN dan Negara Eropa, seperti Malaysia, Singapura, Pakistan, Cina, Jepang, Korea dan Spanyol, serta sejumlah panglima angkatan bersenjata negara di Asia. Forum ini juga dihadiri oleh perwakilan 45 negara untuk menghadiri dan mendengar langsung topik-topik terkini dari Forum Dialog Pertahanan terbesar di ASEAN.

Pada hari pertama, acara pembukaan yang diisi sambutan oleh Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Presiden Republik Indonesia, dan Perdana Menteri Timor Leste serta pemutaran video “The Asia Pacific Century”. Pada pembukaan ini juga dilaksanakan kegiatan dua sesi dialog dengan topik : The Rise of Asia and New Geopolitics in the Asia-Pasific Region dan Impact Asia: Economic Power, Defense, and Diplomacy.

Pada hari kedua, diadakan dengan dialog internasional untuk para peserta dengan beberapa topik antara lain Envolving Threats and Challenges in Asia Pasific, Trouble Water: Maritime Challenges in Asia Pasific, Porous Borders: Stronger Control and Cooperation; and Modern Military: Growing Capability and Expanding Industry.

Dalam Forum dialog internasional ini juga hadir para pembicara antara lain Menteri Koordinator Polhukam Djoko Suyanto, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Menteri Perdagangan Gita Irawan Wirjawan, Menhan Singapura Ng Eng Hen, Menhan Malaysia Ahmad Zahid Hamidi, Menhan Pakistan Syed Naveed Qamar dan Kasal Laksamana Marsetio.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline