Lihat ke Halaman Asli

Malaysia Menghina dan Merendahkan Presiden Habibie

Diperbarui: 24 Juni 2015   19:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

JAKARTA-GEMPOL, Negara tetangga Kita yaitu Malaysia membuat panas suasana hubungan kedua negara. Terkait pada tulisan mantan Menteri Penerangan Malaysia, Zainuddin Maidin, mengenai B.J. Habibie.

Dalam tajuk rencana di koran Utusan Malaysia, media milik partai penguasa, Zainudin menyebut Habibie sebagai pengkhianat bangsa.

Bila kita perhatikan pada Akun Twitter resmi @habibiecenter mengutip pernyataan Habibie, Selasa, 11 Desember 2012. "BJ Habibie: when s''one insults u,take it as a compliment that they spend so much time thinking abt u, when u don''t even think abt them".

Kalau ada yang menghina Anda, anggap saja sebagai pujian bahwa dia menghabiskan waktu memikirkan Anda, sedangkan Anda tidak sedetik pun memikirkan dia.

Setelah kunjungan Habibie di Malaysia. Dia membandingkan Habibie dengan tokoh opossisi Malaysia, Anwar Ibrahim. Zainudin menyebut keduanya The Dog of Imperialism.

Habibie hadir atas undangan Universiti Selangor (Unisel) dan memberikan ceramah di hadapan para mahasiswa cendekiawan dan tokoh politik pada Kamis lalu, 6 Desember 2012. Habibie tampil bersama Anwar Ibrahim.

Habibie tidak berencana  menuntut mantan menteri Zainudin untuk  meminta maaf. Pendiri Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) pun meminta Pemerintah Indonesia dan juga Habibie Center untuk tidak bereaksi secara berlebihan.

Kami yakin masyarakat Indonesia cerdas membaca media. Siapa yang mengemukakan pendapat tersebut juga harus dicermati. Jangan berasumsi.

BJ Habibie & The Habibie Center menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi. Termasuk hak orang utk menyurakan pendapat. Itu HAK!

Sahabat terdekat Habibie, Wardiman Djojonegoro ketika ditanya seputar polemik dari Malaysia mengatakan bahwa,"Itu menggelikan bagi saya, bagaimana bisa orang yang bukan warga negara Indonesia  mengatakan seperti itu, hal itu tidak usah di komentari."

Kita tidak boleh membalasnya dengan hinaan, No comment sajalah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline