Lihat ke Halaman Asli

Brimob Melecehkan Sumpah Presiden

Diperbarui: 24 Juni 2015   20:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

JAKARTA-GEMPOL, Beberapa waktu yang lalu ketika terjadi peristiwa yang memilukan, penarikan dan penyeretan oleh satpam Pacific Palace kepada seorang Jurnalis Online, hari Selasa siang , 13 November 2012 , jam 12:15-15:45 WIB.

Saat itu saya sedang survei terkait orang-orang dan Satpam yang ada di mall dan Hotel The Ritz Carlton, setelah melaksanakan shalat dzuhur sambil menanti mengikuti seminar KEN.

Pada Media Sosial Facebook pada maka Satpam Pacific Palace dan Satpan Hotel The Ritz Calton masuk kategori daftar hitam.

Dari lantai 4 depan Ballroom Hotel The Ritz Carlton, peristiwa itu terjadi hingga ke lobby Pacific Palace. Satpam menghalangi tugas seorang jurnalis untuk meliput, "Maaf saya ada acara/liputan lain, tolong jangan tarik-tarik tangan saya,"ujar Rachmad Yuliadi Nasir, jurnalis online kabarindonesia dan penulis online lainnya serta Presiden Masa Depan versi MEDITASI.

"Kalian satpam Jangan Kurang Ajar," jeritan saya cukup keras sebanyak dua kali, lain kali saya teriak, mall ini akan hancur berantakan.

Dari lobby langsung di tarik dan di seret ke basement P3, di lobby ramai orang melihat, mereka tertawa Presiden Masa Depan kok di seret-seret, di markas satpam, sempat protes kepada petugas di sana bahwa Satpam Pacific Palace sangat keterlaluan.

Satpam ini sempat mengancam akan menginjak-injak "Presiden Masa depan" sebanyak 10 kali ancaman.

Datang perwira polisi pangkat kapten dan seorang dari Kodim. Mereka tanya asal dari mana, "ACEH", ada 2 orang brimob membawa senjata di dadanya. Brimob itu berkata sambil marah,"Dimana kamu di ACEH, SABANG...jawab saya," kemudian brimob itu berkata,"Saya 7 tahun di ACEH," mengapa marah-marah, heran. Harusnya satpam itu yang di marahin dan di hukum berat.

Perintah kapten polisi tasnya sudah di X Ray, sudah di pintu masuk, disuruh geledah dan kamu  nanti di bawa ke polsek untuk di periksa lalu di limpahkan ke Polda. Coba kalian chek website saya, mana komputer atau HP kalian yang bisa Internet. Satpam buka website saya, benarkan ada tulisan saya.

Dia suruh buka facebook dan email, di ancam kamu mau di injak-injak kata satpam itu, tangan saya di tekan hingga merah-merah.

Mana badan lemas, sudah berhari-hari tidak makan. kamu di bayar berapa menulis di website, tidak ada bayaran. "kamu jadi wartawan kok miskin sekali, tidak punya uang ya," kata satpam itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline