Lihat ke Halaman Asli

Sabang: Refleksi 19 Tahun Tenggelamnya Kapal KMP Gurita

Diperbarui: 17 Juni 2015   12:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

JAKARTA-GEMPOL,Waktu terus berlalu dan kini Waktu yang sama telah datang kembali. Kita ketahui bersama bahwa pada hari Jumat, 19 Januari 1996, Kapal KMP Gurita yang melayari rute pelabuhan Malahayati Aceh Besar dan pelabuhan Balohan Sabang telah tenggelam.

Kapal KMP Gurita dikhabarkan hanya mengangkut 210 orang penumpang, ternyata hasil resmi investigasi menunjukan angka yang berbeda. Daftar manifest hanya bohong belaka.

Data yang berhasil terhimpun menunjukan 40 Orang penumpang berhasil diselamatkan, 54 orang penumpang ditemukan meninggal dunia dan 284 orang lainnya hilang untuk selama-lamanya didasar laut.Hal ini juga termasuk kedua orang tuaku Drs. M.Nasir Asisten II Walikota Sabang beserta istri di dasar laut yang dalamnya 385-400 meter.

Pemerintah harus membangun tugu nama-nama korban Kapal KMP Gurita di pelabuhan balohan Sabang dan diharapkan pada peringatan 20 tahun Kapal KMP Gurita tenggelam pada tanggal 19 Januari 2016, maka tugu nama-nama korban Kapal KMP Gurita sudah selesai dibangun.

Pada hari Senin, 19 Januari 2015 adalah tepat waktunya 19 tahun tenggelamnya kapal KMP Gurita di Sabang. Ini merupakan salah satu musibah yang besar bagi rakyat sabang Aceh dan merupakan bencana nasonal pada awal tahun 1996.

Sudah 19 tahun kedua orang tuaku hilang untuk selama-lamanya di dasar laut yang dalam di teluk balohan Sabang. Bila ada orang yang bilang angka 210 orang korban Kapal KMP Gurita ternyata palsu belaka.

Tidak tanggung-tanggung hampir 400 orang penumpang yang dibawanya, rupanya ada 378 orang penumpang yang ikut berlayar pada malam naas tersebut. Sebanyak 284 orang penumpang hilang di dasar laut. Kedua orang tuaku sudah dicari tidak dapat-dapat dan kuburan gaibnya ada di dasar palung teluk Balohan.

Dalam daftar manifest penumpang hanya tercatat 210 orang penumpangnya tetapi ternyata ada banyak kejanggalan. Dari hasil investigasi ternyata kapal KMP Gurita sudah overload. Dari 54 korban tewas, menurut data 38 di antaranya tak tercantum di manifest. Dan dari 40 yang selamat, 27 tak tercantum namanya tetapi ikut berlayar juga.

Saat itu kapal berangkat dari pelabuhan Malahayati pada pukul 18:45 WIB dan diperkirakan pada pukul 20:45 WIB, kapal KMP Gurita tiba di pelabuhan Balohan Sabang.

Takdir Allah SWT berkata lain,”KUN FAYAKUUN” maka tenggelamlah kapal KMP Gurita pada hari Jumat, 19 Januari 1996, pukul 20:30 WIB, di tengah kegelapan malam, ombak dan angin yang kencang.

Atas takdir Allah SWT bahwa diriku masih diberi umur panjang dan bisa bernafas kembali hingga 19 tahun lamanya hingga hari ini. Syukur Alhamdullilah Yaa Rabbi...Engkau telah memberi kepadaku umur yang panjang hingga detik ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline