Lihat ke Halaman Asli

Orang Bogor?

Diperbarui: 25 Juni 2015   04:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Ini tjeritera lain tentang sang setap pentri bernama Soekaspo. Kalaulah nanti tjeritera ini tiada mengocok perut pembaca ya haraplah dipermaklum, namanya saja tjeritera ndak niat.

Di suatu hari nan cerah, Soekaspo sedang mengunjungi rekan sejawatnya, seorang setap sekuriti, di pos sekuriti. Sebut saja si setap sekuriti ini bernama Nana, tapi bukan Nana yang tukang cuci gerbong KRL Cilebut itu lhoooo. Seperti biasa, setap pentri kalo ketemu setap sekuriti pasti kegiatannya main catur sambil ngopi. Naaahhh..... di tengah - tengah keasyikan mereka bermain catur, mendadak telpon di pos sekuriti berbunyi, eh maksudnya berdering.

Krriiinnnggggg....... *bunyi telpon*

"Selamat siang, pos sekuriti", jawab setap pentri dengan PeDenya.

Sejurus (jurus apaan coba?) kemudian terdengan suara nan berwibawa dari pak boss kantor di ujung telpon, "Ini dari ruang rapat. Tolong panggilkan OB ke ruang rapat. Cepat ya"

"Siap pak, segera. Delapan enam pak", demikian jawab setap pentri sebelom menutup telpon.

"Wahhh nggaya, sekarang ngerti kode ngebrik", demikian komentar sang setap sekuriti. "Memang ada apaan kok pake delapan enam segala?", setap sekuriti bertanya sambil menyeruput sisa - sisa kopinya.

"Anuw, tadi ada telepon dari pak boss, katanya kang Nana disuruh ke ruang rapat. Cepetan katanya", jawab setap pentri dengan muka sepertinya serius, padahal dalam hati siapa yang tau.

Sang setap sekuriti pun bergegas masuk ke dalam kantor, tak lupa mencantolkan HT buntut tikusnya di pinggang. Tak lama kemudian setap sekuriti pun kembali ke pos satpam dengan muka sepet.

Sejenak kemudian setap sekuriti mulai berkicau eh protes maksudnya ke setap pentri, "Kamu ini gimana sih, yang disuruh ke ruang rapat kan kamu !".

Ndak mau kalah set, setap pentri pun ngeles, "Lha tadi bilangnya situ yang disuruh kok"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline