Lihat ke Halaman Asli

Gegas Aulia

Mahasiswa

Menciptakan Peradaban: Teori Norbert Elias

Diperbarui: 15 Desember 2022   10:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Memasuki abad ke 20 ini, perubahan dari berbagai aspek kehidupan menyeruak masuk dan hidup berdampingan dengan masyarakat. Salah satunya adalah perubahan pada aspek kebudayaan. Orang-orang jaman dulu sangat menjunjung tinggi nilai etika dan kesopanan dalam kehidupan mereka sehari-harinya, mereka juga sangat menghargai dan menghormati orang yang lebih tua. Terbatasnya perubahan teknologi di jaman itu membuat kebersamaan hadir di tengah-tengah kehidupan mereka, tak lupa dengan senyum, salam, sapa, sopan dan santun yang begitu melekat mewarnai kehidupan masyarakat di jaman dahulu.

Sayangnya keadaan di jaman dahulu berbanding terbalik dengan keadaan di jaman sekarang, waktu terus berjalan membawa banyak perubahan bagi masyarakat, tak dapat dipungkiri jika kemajuan teknologi menyumbang andil besar dalam hal ini, selain membawa dampak positif teknologi juga memberi dampak negatif bagi generasi ini. Semakin kesini, nilai etika dan kesopanan masyarakat perlahan memudar, dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari banyak anak di luar sana yang tidak menghormati orang yang lebih tua.

Bahkan sesekali saya melihat mereka berani menjawab dengan nada tinggi dan cenderung kasar, generasi sekarang merupakan generasi yang tidak dapat lepas dari gadget yang menyebabkan sifat individualis dan melunturkan nilai kebersamaan yang seharusnya terjalin. Di jaman sekarang, semboyan senyum, salam, sapa, sopan dan santun tidak begitu nampak, mereka asyik dengan dunianya sendiri serta acuh tak acuh kepada orang lain.

Saya melihat fenomena tersebut sebagai contoh dari teori peradaban yang dipopulerkan oleh Norbert Elias, fenomena tersebut dapat terjadi karena perubahan peradaban, di jaman dahulu teknologi belum se-maju sekarang, dulu ingin menonton tv saja harus pergi ke rumah orang berada dan mereka akan menonton tv beramai-ramai dengan yang lain, dengan hal tersebut suasana kekeluargaan dan kekerabatan terjalin dengan baik.

Berbeda dengan saat ini, setiap rumah bahkan rata-rata mempunyai televisi sendiri, ditambah lagi dengan adanya telepon genggam yang hadir karena kemajuan zaman membuat orang enggan bersosialisasi dengan lingkungan sekitar dan asyik dengan dunianya sendiri. Sikap individualis masyarakat saat ini mengalir begitu saja dan tidak disadari telah menjadi suatu kebiasaan dalam mesyarakat dan mirisnya dianggap sebagai sebuah hal yang normal. 

Saya mengenal teori peradaban yang dicetuskan Norbert Elias dari salah satu bacaan di internet dengan judul "Norbert Elias 'Civilizing Process" oleh Braindilog Sosiologi Indonesia. Berdasarkan penjelasan Norbert Elias mengenai peradaban bahwasannya peradaban merupakan proses pembentukan jiwa individu yang hidup di dalam suatu masyarakat yang tinggal menyatu dengan lingkungan alam di sekitar huniannya. 

Proses peradaban merupakan masalah hakiki dalam proses perubahan suatu masyarakat secara terus-menerus yang berlangsung sepanjang hidupnya hingga menciptakan sebuah kebudayaan. Tidak hanya bersifat seperti barang, bangunan dan benda-benda, tetapi juga merujuk pada wujud gagasan, ide dan perilaku manusia pada akhirnya membentuk suatu peradaban. Secara keseluruhan proses tersebut tidaklah direncanakan secara rasional, hal tersebut terjadi mengalir secara alami dan bahkan tidak disadari oleh pelakunya sendiri yaitu masyarakat.

Menurut pemahaman saya teori peradaban adalah masa dimana manusia seiring berjalannya waktu menciptakan peradabannya sendiri sesuai dengan apa yang hidup berdampingan dengan mereka, dalam konteks ini adalah kemajuan teknologi yang mengubah cara berperilaku manusia yang bertolak belakang dengan zaman dahulu, hal ini  secara tidak sadar membentuk kebiasaan baru karena masyarakat dari berbagai kalangan menyentuh perkembangan teknologi tersebut.

Norbert Elias merupakan sosiolog dari Jerman yang lahir pada 22 Juni 1897 di Breslau yang kini kita sebut sebagai wilayah Polandia. Saat berkuliah di Breslau, beliau juga mengambil kuliah filsafat bersama dosen-dosen ternama seperti Edmund Russel di Universitas Freiburg dan Heilderberg. Pada masa studinya, Elias sangat dipengaruhi Richard Honigswald yang merupakan promotor doktoralnya.

Sumber :

Norbert Elias "Civilizing Process" Sosiologi Indonesia. Legalitas Kemkumham AHU-0003048.AH.01.07.2018

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline