Lihat ke Halaman Asli

Civitas INSTIKI bantu Peningkatan Pembelajaran dengan Teknologi Augmented Reality di SD Negeri 3 Bantas

Diperbarui: 22 Agustus 2024   11:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SD Negeri 3 Bantas, Tabanan, Bali, baru-baru ini memperkenalkan teknologi Augmented Reality (AR) sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Teknologi ini memungkinkan siswa melihat objek kerangka manusia dalam bentuk 3D melalui aplikasi berbasis Android, yang dirancang khusus untuk memperkaya pengalaman belajar mereka. Sebelumnya, pembelajaran tentang kerangka manusia di sekolah ini hanya mengandalkan alat peraga dan buku yang dianggap kurang menarik oleh siswa.

Dalam kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) skema INSTIKI COMMUNITY SERVICE (ICS), Civitas INSTIKI yang dipimpin oleh dosen INSTIKI yaitu Putu Wirayudi Aditama, S.Kom., M.Kom beserta Dr. Ni Wayan Sumartini Saraswati, ST., M.T dan mahasiswa, meluncurkan inisiatif inovatif dengan memperkenalkan teknologi Augmented Reality (AR) dalam proses pembelajaran di SD Negeri 3 Bantas, Tabanan, Bali. 

Melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM), para dosen dan mahasiswa INSTIKI memberikan pelatihan kepada guru dan siswa tentang penggunaan aplikasi berbasis Android yang memungkinkan visualisasi 3D kerangka manusia secara interaktif. Teknologi ini diharapkan dapat menggantikan metode pembelajaran tradisional yang selama ini kurang menarik dan memadai. 

Dengan AR, siswa dapat lebih mudah memahami materi, sementara guru mendapatkan alat bantu yang efektif dalam menyampaikan pelajaran. Program ini tidak hanya memperkaya pengalaman belajar siswa, tetapi juga meningkatkan keterampilan digital di kalangan guru dan siswa, menjadikan pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan.

 Guru dan siswa diberikan pelatihan intensif mengenai penggunaan aplikasi AR. Pelatihan ini tidak hanya memudahkan para guru dalam menyampaikan materi pelajaran dengan lebih interaktif, tetapi juga membuat siswa lebih antusias dalam belajar. Hasilnya, siswa dapat memahami materi dengan lebih baik dan menikmati proses pembelajaran yang lebih modern dan menyenangkan.

Gambar 2. Ujicoba Aplikasi AR oleh Guru SD N 3 Bantas (Sumber dokumen kegiatan PKM)

Gambar 3. Penggunaan Aplikasi AR oleh Siswa SD N 3 Bantas (Sumber dokumen kegiatan PKM)

Dengan keberhasilan penerapan teknologi ini, diharapkan penggunaan AR dalam pendidikan dapat terus dikembangkan dan diperluas ke materi-materi lain, serta diadopsi oleh sekolah-sekolah lain di Indonesia. Kegiatan ini menjadi contoh konkret bagaimana inovasi teknologi dapat membawa perubahan positif dalam dunia pendidikan, khususnya dalam memberikan pengalaman belajar yang lebih baik bagi generasi muda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline