Implementasi teknologi pada Media promosi menjadi salah satu alternatif dalam memperkenalkan informasi, Promosi dengan bahasa yang mudah dimengerti dan up to date akan mampu menarik perhatian dan membuat orang penasaran. Oleh karena itu, penting untuk menerapkan strategi bahasa promosi dengan media promosi yang tepat sesuai kebutuhan target pasar. Hal ini menjadi fokus kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dengan skema INSTIKI Community Service (ICS).
Tim PKM terdiri dari Dosen INSTIKI yaitu Sri Widiastutik, S.S., M.Hum., Putu Wirayudi Aditama, S.Kom., M.Kom., Bagus Kusuma Wijaya, S.E., M.A.B., Ir. I Nyoman Tri AnindiaPutra, S.Kom., M.Cs., serrta mahasiswa yaitu Alessandro Ginola Willem Core. Berdasarkan pemaparan ketua tim dijelaskan bahwa pada usulan kegiatan program PKM skema ICS ini, pihak pengelola Museum Geopark Batur (MGB) sebagai mitra yang akan bekerja sama dalam membantu mengatasi kekurangan yang terjadi pada pelayananan media informasi sebagai media layanan promosi bagi wisatawan dan masyarakat luas.
Hasil survei tim ICS ke MGB belum terdapat media informasi untuk tujuan promotif digunakan di MGB, mengingat keterbatasan kemampuan berbahasa Inggris mitra sebagai pihak pengelola MGB, sehingga sangat berdampak pada tampilan layanan informasi bagi wisatawan tidak bisa tersampaikan secara lebih menarik dan lebih readable bagi wisatawan asing khususnya. Media promosi yang dilakukan melalui poster dan banner dengan tampilan background yang tetap sama masih yang ditempel pada dinding. Informasi belum dapat mengakomodir kebutuhan pengetahuan bagi wisatawan manca negara dikarenakan bahasa intralingual saja, belum ada versi terjemahan ke dalam Bahasa global yaitu Bahasa Inggris, khususnya Bahasa promotif yang dituliskan pada media promosi (berupa papan informasi atau katalog warisan hayati khususnya di MGB masih, termasuk penyampaian informasi yang digunakan pada media social facebook dan website pun masih belum ter-update.
Pihak mitra menyatakan bahwa hal ini dikhawatirkan berdampak pada kunjungan wisatawan yang menurun hingga akhir tahun 2022, dikarenakan informasi yang disampaikan melalui media promosi dengan Bahasa global berbasis teknologi belum ada. Sehingga hal ini berdampak sangat besar pada jumlah pengunjung yang semakin menurun, dan berdampak pada pendapatan daerah khususnya pihak pengelola wisata MGB itu sendiri. Sehingga dilaksanakan kegiatan PKM ini sebagai solusi permasalahan mitra dengan peran pihak akademisi dalam hal ini tim ICS sangat tepat untuk bisa berkontibusi dan membantu memberikan solusi bagi pihak mitra untuk membantu mewujudkan suatu media promosi berbahasa Inggris yang dapat ditampilkan dengan mengimplementasikan media teknologi AR sebagai media promosi interaktif menggunakan Bahasa inggris.
Gambar 1. Tampilan Aplikasi AR sebagai Media Promosi (Dok. pribadi)
Hasil dari kegiatan pendampingan dan pengaahan dalam skema ICS ini telah mampu menjawab permasalahan yang dihadapi oleh mitra ICS selaku pihak pengelola MGB adalah:
(1) Antusias dan semangat belajar mitra dalam upaya meningkatkan pengetahuan mitra mengenai bahasa Inggris yang bersifat promotif,
(2) memberikan solusi bagi mitra terutama dalam menggunakan media teknologi AR sebagai media promosi berbahasa Inggris untuk memperluas jangkauan pasar (wisatawan internasional) yang menjadi target,
(3) meningkatnya ketrampilan mitra untuk mengaplikasikan bahasa Inggris secara efektif dengan media Augmented Reality (AR) untuk menunjang promosi mengenai peninggalan hayati yang ada di MGB. Metode yang digunakan dalam kegiatan ICS ini sangat tepat dan mudah diimplemetasikan untuk menunjang efektifitas promosi pariwisata dan media edukasi bagi wisatawan yang berkunjung ke MGB. Peningkatan dan antusias mitra belajar menunjukkan kompetensi mitra dalam menggunakan bahasa Inggris persuasif secara efektif dengan media AR untuk mempromosikan warisan budaya peninggalan hayati di MGB telah mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke MGB.
Gambar 2. Kegiatan Pengarahan dan Pendampingan kepada Mitra oleh Tim ICS (Dok. pribadi)