Gulir waktu berjalan seakan enggan sirna dari hatiku...
Sunyi, sepi, dingin, seakan... ini sbuah kehampaan menyesakkan dada...
Enggan tuk pergi, slalu datang menggangguku...
Namun, malam itu berbeda...
Cahaya damai rembulan, memberi kehangatan di kehampaan...
Bagai secercah cahaya, hadirmu menyentuh sudut gelap tempatku...
Kau hadir bagai pelangi penghilang badai hatiku.
Hadirmu bagai rintik hujan dipenghujung kemarau
Membasahi padang hati yang gersang..
Aku yg dulu seakan jatuh ke lembah terdalam kehampaan..
Semua lara kini kian menghilang...
Berkat jiwa indahmu wahai peri mimpi...