Lihat ke Halaman Asli

Kontingen Indonesia di SEA Games, optimis atau realistis?

Diperbarui: 24 Juni 2015   04:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1386783996146654724

[caption id="attachment_308007" align="alignnone" width="500" caption="Kontingen Indonesia di Upacara Pembukaan SEA Games 27 Myanmar 2013 gambar: flickr.com/seagames"][/caption] Malam tadi Upacara Pembukaan  Pesta olahraga Asia Tenggara (SEA Games) 2013 dengan motto Green, Clean, Friendship dibuka secara resmi oleh Wakil Presiden Myanmar U Nyan Tun dan berlangsung meriah di Stadion Wunna Thekdi Naypyidaw. Seperti event sebelumnya, sebelum upacara pembukaan beberapa cabang sudah mempertandingakn beberapa nomor pertandingan, Indonesia sendiri untuk menempati peringkat empat perolehan medali sementara dengan 5 Emas, 9 Perak, 10 Perunggu. [caption id="attachment_308008" align="alignnone" width="500" caption="Kontingen Indonesia berjalan di Upacara Pembukaan SEA Games 27 Myanmar 2013. gambar: www.flickr.com/seagames"]

13867851631075472102

[/caption] Indonesia yang menjadi juara bertahan pada ajang dwi tahunan ini memberangkatkan 908 orang ke Myanmar yang terdiri dari 621 atlet, 221 official dan pelatih, serta 66 pengurus. Mereka akan ikut serta di 33 cabang dan menargetkan minimal 120 medali Emas. Target itu dirasa berat bagi Indonesia mengapa? karena banyak cabang Olimpiade yang memberikan banyak medali di SEA Games 2011 tidak diperlombakan atau dicoret dari ajang edisi kali ini oleh tuan rumah seperti Tenis, Voli Pantai, dan Senam.  Akibatnya banyaknya cabang Olimpiade yang dihapus dan diganti dengan cabang tradisional, seperti chinlone yaitu olahraga tradional yang merupakan turunan dari sepak takraw. Bahkan tuan rumah Myanmar juga menggunakan cara curang di Cabang Tinju yang dialami petinju Indonesia Julio Bria, lalu di cabang berkuda negara lain dilarang membawa kuda sendiri sehingga proses adaptasi menjadi kurang dan target medali mulai banyak yang meleset. Itu baru dari faktor tuan rumah, belum lagi faktor internal. Kita tau bersama Uang Saku Atlet telat pembayaran nya, Uang Saku untuk periode Juli - September hanya bisa dicairkan bulan Juli-Agustus itupun baru cair bulan Oktober lalu. Memang dalam hal membela negara materi tidak bisa dijadikan alasan, namun sudah lumrah bukan jika uang mandek hal itu bise berpengaruh bagi si atlet. Karena Uang Saku yang mereka terima biasanya untuk dibelikan Suplemen atau Vitamin. Hmm target 120 Medali Emas Optimis atau Realistis kah? semoga Atlet kita bisa terus mengibarkan sang merah putih, dan mengumandangakan lagu kebangsaan Indonesia Raya di Arena SEA Games Myanmar. Penulis secara pribadi tidak bermaksud untuk meremehkan, menyepelekan atau pesimis dengan prestasi Atlet Kita namun lebih kepada peduli terhadap atlet agar Kemenpora, Koni, dan Koi lebih realistis dalakm menentukan target dan tidak membebani para atlet. Bravo Olahraga Indonesia! Citius Altius Fortius!



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline