Lihat ke Halaman Asli

Tari Bali di Atas Sajadah? Sewotnya MUI

Diperbarui: 5 Januari 2016   22:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Ini salah satu berita yang menarik perhatian saya, dikarenakan berita ini sampai membuat menteri agama kita, meminta maaf. gara-gara sebuah karpet atau sajadah.

cerita nya ternyata seperti ini, di acara HAB kemenag DKI disuguhkan tarian aceh, dengan para penarinya duduk beralaskan sajadah, dan setelah tarian aceh itu langsung masuk penari selanjutnya yang membawakan tarian BALI. (dihimpun dari berbagai sumber) 

Dari yang di kutip diatas, ada beberapa hal mungkin yang menjadi permasalahan, pertama pihak panitia yang lupa mengulung sajadah itu, atau memang sajadah itu memang sengaja diletakkan disana sebagai fungsinya sebagai karpet.

Tapi terlepas dari itu semua, apa ada yang salah dengan munculnya penari Bali, yang menari diatas sajadah itu? sehingga MUI sampai kebakaran jengot dan menteri agama sampai harus meminta maaf? bukannya sebelum sajadah itu di gunakan oleh penari Bali, sudah digunakan oleh penari aceh?

Dimana permasalahan yang membuat MUI kebakaran jengot. apa dikarenakan ada tarian Bali, sehingga tidak pantas menginjak sajadah yang awalnya sudah digunakan untuk tarian aceh. Sepicik itukah pikiran para pakar di MUI melihat permasalahan ini, apa mereka berpikir tarian Bali najis sehingga tidak pantas di pentaskan diatas sajadah yang juga sudah digunakan penari aceh.

Orang Bali tidak akan ambil pusing dengan pikiran para pakar MUI, karena bagi orang Bali tarian Bali adalah mahakarya yang tercipta luar biasa, lihat lekukan dan gerakan yang sulit dari tarian bali. Ini seni, dan ini budaya Indonesia asli, bukan budaya impor dari arab atau india. ini adalah hasil mahakarya asli Indonesia. Yang disesalkan orang Bali adalah karena menteri agama yang seharusnya netral tidak perlu minta maaf. Dengan meminta maaf seperti itu artinya menteri agama mengiyakan panitia salah dan membuat sajada itu najis dengan tari Bali. padahal menteri agama itu cukup menjelaskan toh juga ternyata sajadah itu bukan digunakan di masjid melainkan memang digunakan di gedung serba guna kemenag DKI. ya wajar menteri agama ketakutan, takut jengot MUI habis kebakar.

yang disayangkan juga, berita ini juga menarik KOMNAS HAM ikut campur. waduh luar biasa, karpet ini membuat komisi yang sibuk bahkan harusnya super sibuk mengungkap kasus HAM di Indonesia ikut turun gunung, atau memang KOMNAS HAM lagi ompong gak sibuk karena tidak berani apa-apa hanya omong doang dan mencari perhatian public.

http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/16/01/05/o0gbwm383-gunakan-sajadah-untuk-alas-menari-komnas-ham-pertanyakan-alasan-kemenag

mudah-mudahan masalah ini selesai, dan MUI sudah tidak kebakaran jengot. kasihan jengot mereka. dan ingat Kemedag itu kementerian agama, bukan kementerian agama islam saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline