Lihat ke Halaman Asli

Piodalan Pura Desa Adat Sari Mekar Dibatasi

Diperbarui: 7 Juli 2021   05:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Rabu, 13 April 2021 Desa Adat Sari mekar melaksanakan pujawali di pura desa Sari mekar tetapi yang biasanya pujawali itu besar atau karya gede kini hanya melaksanakan karya atau piodalan kecil hal ini karena adanya covid 19 jadi pelaksanaan pujawali di Desa Adat sari mekar dibatasi menurut bendesa adat Sari Mekar piodalan ini sengaja tidak dilaksanakan secara besar tetapi secara kecil ini agar mencegah terjadinya kerumunan dan juga mengantisipasi penyebaran covid-19, tetapi hal ini tidak menyurutkan semangat warga disana untuk ngayah serta melaksanakan persembayangan menyambut pujawali. Puja wali yang biasanya diadakan persembahyangan selama 3 hari kini dibatasi oleh Desa Adat Adat hanya sehari. Pelaksanaan puja wali atau piodalan ini dimulai persiapan hanya sebatas ngayah atau ngiasin dilakukan pada hari Senin, 12 April 2021 setelah semua selesai. Keesokan harinya tibalah puncak karya alit atau piodalan kecil panitian dan juga bendesa adat disana mengatakan persembahayangan dilaksanakan dari pukul, 08.00 pagi sampai pukul, 6.30 malam. 

      Persembahayang yang dimulai tepat pukul, 08 00 pagi warga disana antusias mengikuti persembayangan tetapi tidak secara bersamaan persembayangan ini boleh pagi, siang ataupun sore harinya. Hal ini mengantisipasi terjadinya kerumunan tetapi, bendesa serta jajaran mengingatkan agar selalu mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker saat datang kepura. Dengan hal ini menyatakan bahwa kegiatan Piodalan atau Pujawali di Desa Adat Sari Mekar tetap berjalan walaupun dalam situasi pandemi covid-19 hanya saja warga masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan saat datang kepura dan bagi warga yang tidak memakai masker saat datang kepura panitia pelaksana piodalan menyediakan dan membagikan masker kepada warga. Menurut warga disana ketika persembayangan ini dibatasi tidak menyurutkan semangat untuk melaksanakan persembayangan di pura desa Adat Sari Mekar karena ini sudah menjadi kewajiban yang harus dilaksanakan dari dulu agar selalu ingat denga ida shang hyang widhi wasa. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline