Lihat ke Halaman Asli

Jokowi Jinakkan Banteng dengan Kain Merah Suryadharma?

Diperbarui: 8 September 2015   23:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jokowi berhasil menggeser Buwas yang menjadi tangan kanan Wakapolri Budi Gunawan dalam adu kekuasaan antara Istana dan Teuku Umar. Namun demikian, Banteng masih saja belum 100% mendukung pemerintah dan masih merasa menjadi Tuan atas Presiden terpilih Jokowi. Mega masih tak henti-hentinya mengingatkan petugas partainya dan Banteng sengaja memperlama pergantian antar waktu untuk kader-kadernya yang masuk dalam pemerintahan, termasuk Puan. Terpaksalah, Matador Jokowi mengeluarkan kain merahnya, siap menjinakkan Banteng dengan senjata maut yang sekarang dipegangnya: kain merah Suryadharma Ali, mantan Menteri Agama yang pernah bagi-pagi kuota Umroh dan Haji untuk keluarga Teuku Umar dan Banteng PDIP.

Beritanya memang masih samar, belum jelas siapa-siapa saja dari keluarga Teuku Umar dan keluarga Banteng yang menggunakan jatah kuota haji pada waktu itu. Namun sepertinya terlibatnya banyak tokoh politik dalam pemanfaatan kuota haji ini akan membuat keluarga Teuku Umar kawatir terseret kasus Suryadharma Ali. Megawati yang banyak diam, mungkin mulai merasakan betapa masa-masa tuanya akan semakin diterpa isu tidak mengenakkan dan membahayakan kelangsungkan dinasti politik keluarga. Bukankah terpercik sedikit saja isu korupsi akan membuat nama keluarga Sukarno ternoda dan regenerasi politik keluarga bisa terputus?

Inilah kekawatiran Teuku Umar atas rejim Jokowi yang dianggap kurang memberi kredit pada keluarga Banteng dan Teuku Umar dalam sukses menuju Istana. Sebagai seorang yang merasa sering dikhianati, Megawati merasa khawatir, Jokowi akan menggunakan kekuasaannya untuk menafikkan kepentingan-kepentingan Teuku Umar. Gagalnya Budi Gunawan menjadi Kapolri betul-betul menjadi pukulan telak untuk Megawati meskipun kemudian yang bersangkutan diangkat menjadi Wakapolri. Terakhir, Buwas yang tersingkir dari Bareskrim, membuat keluarga Teuku Umar merasa lemah karena tidak ada yang melindungi. Dan sekarang, berita korupsi kuota haji Suryadharma Ali tidak hanya merembet pada para politisi Biru dan Kuning, tetapi juga pada para politisi Merah termasuk keluarga Teuku Umar.

Dengan selendang merah Suryadharma Ali ada di tangan Jokowi, Megawati akan berpikir lebih panjang lagi untuk menekan Jokowi. Dan kita harapkan, PDIP ke depan akan lebih serius mendukung pemerintahan demi Indonesia yang lebih baik.

 

Salam Kompasiana! Merdeka!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline