tarian kuda lumping ini biasanya hanya menampilkan prajurit berkuda, akan tetapi beberapa penampilan kuda lumping juga menyuguhkan atraksi seperti kesurupan, kekebalan, dan kekuatan magis, seperti atraksi memakan beling, memakan ayam, dan kekebalan tubuh terhadap deraan pecut, jaranan kepang merupakan bagian dari pagelaran reog, tarian kuda lumping ini menggunakan kuda yang terbuat dari bambu atau bahan lainya, yang di anyam dan di potong menyerupai bentuk kuda, dengan hiasan bentuk tiruan dari tali plastik, atau sejenis yang di gelung atau di kepang, anyaman kuda ini di hias dengan cat dan kain beraneka warna warna, Seringkali dalam pertunjukan tari kuda lumping, juga menampilkan atraksi yang mempertontonkan kekuatan supranatural berbau magis, seperti atraksi mengunyah kaca, menyayat lengan dengan golok, membakar diri, berjalan di atas pecahan kaca, dan lain-lain.
Mungkin, atraksi ini merefleksikan kekuatan supranatural yang pada zaman dahulu berkembang di lingkungan Kerajaan Jawa, dan merupakan aspek non militer yang dipergunakan untuk melawan pasukan Belanda.
Kuda lumping adalah seni tari yang di mainkan dengan properti berupa kuda tiruan, yang terbuat dari anyaman, sehingga masyarakat jawa menyebutnya jaran kepang.
konon tari kuda lumping adalah tari kesurupan, ada pulu versi yang menyebutkan, bahwa tari kuda lumping menggambarkan kisah pasukan pemuda cantik bergelar jhatil penunggang kuda putih berambut emas, berekor emas, serta memiliki sayap emas yang membantu pertempuran Kerajaan Bantarangin melawan pasukan penunggang babi hutan dari kerajaan lodaya pada serial legenda reog abad ke 11, terlepaslah dari asal usul dari nilai historisnya, tari kuda lumping, merefleksikan semangat heroisme dan aspek kemiliteran sebuah pasukan berkuda atau kaveleri.
meskipun tarian ini berasal dari jawa, indonesia, tarian ini juga di wariskan oleh kaum jawa yang menetap di sumatra utara, dan di beberapa daerah di luar indonesia seprti malaysia, jepang, singapura, inggris, hongkong,dan amerika
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI