Lihat ke Halaman Asli

>> Hanya Sedang Dimabuk Cinta

Diperbarui: 24 Juni 2015   10:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku jatuh hati.

Jatuh hati pada lelaki paling merepotkan.

Ia bebas, tidak terikat. Baik individu maupun tempat. Hidup sesukanya, menempatkan apapun yang disukainya dalam jangkauan tangannya. Random, sukar ditebak. Spontanitasnya level dewa. Maniak fotografi, hanya berkawin dengan kamera dan mencumbu alam di seluruh pelosok dunia. Lantas, aku harus bagaimana ?

Kalau, ia penderita AIDS, hidupnya tak lama dan sudah ( berani-beraninya ) menolak cintaku.

Aku benci dia.

Dan, begitulah seharusnya. Tapi, aku terlalu keras kepala, mungkin juga besar kepala. Dimabuk perasaan-perasaan abstrak semacam, ia masih membutuhkanku atau ( lebih parahnya lagi ) setidaknya ia punya perasaan khusus padaku. Sekalipun bukan dalam format yang kuinginkan. Jadi, biarkan aku berkubang di lumpur derita ini seperti perempuan tolol lainnya.

Karena, aku cinta dia.

" Hey, menyerah sajalah ~ "

" Apanya ? "

" Hidupmu tak lama, apa ruginya pacaran denganku ? "

" Itu paksaan, tawaran atau ~ pernyataan cinta ? "

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline