Lihat ke Halaman Asli

gebayshee

mahasiswa

Kucing kamu sehat atau sakit? Semua bergantung pada protein, kenapa? Yuk simak penjelasannya.

Diperbarui: 25 Desember 2024   10:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kucing adalah salah satu jenis hewan yang paling banyak diminati manusia, terutama untuk dijadikan hewan peliharaan. Kucing sendiri memiliki dua jenis tipe, yang pertama ada kucing domestik dan yang kedua adalah kucing liar. Kucing domestik dikenal dengan nama ilmiah Felis catus atau Felis domesticus (Putri, 2021). Kucing domestik sendiri adalah kucing rumah atau kucing yang telah dijinakkan dan bisa hidup berdampingan dengan manusia. Kucing memiliki daya tarik tersendiri karena bentuk tubuh, mata dan warna bulu yang berbeda (Mariandayani, 2012. Sedangkan kucing liar, merujuk pada kucing besar seperti singa dan harimau yang pastinya adalah hewan buas yang tidak dianjurkan untuk tinggal berdampingan dengan manusia.

Seperti yang kita tahu, kucing adalah salah satu hewan karnivora yang artinya adalah hewan pemakan daging. Kucing membutuhkan banyak protein yang didapat dalam daging dan lemak hewani agar sistem dalam tubuhnya berfungsi secara optimal. Jika kucing tidak mendapatkan protein yang cukup apa yang terjadi? Menurut penelitian menunjukkan bahwa kucing yang kekurangan protein terutama kucing dewasa akan kehilangan massa otot mereka seiring berjalannya waktu. Tetapi jika kucing mengkonsumsi protein secara berlebihan juga akan menimbulkan gangguan metabolisme dalam tubuh, penurunan berat badan, mual, muntah, dan diare. Bagaimana cara penanganan pada kucing yang memiliki kadar protein yang rendah? Kita dapat memulai dengan langkah kecil, seperti memperhatikan pola makan sikucing dengan mengetahui takar protein yang dibutuhkan dalam tubuh kucing tersebut, menghindari makanan kucing yang basah karena makanan kucing yang basah rentan memiliki kadar air yang lebih tinggi daripada protein yang terkandung di dalamnya, menghindari snack kucing yang berbau ikan karena ikan bukan sumber protein yang baik untuk kucing. Dari tiga hal yang dijelaskan, masih banyak lagi hal-hal yang perlu diperhatiakan dan diketahui pemelihara kucing untuk menjaga kesehatan kucing kita supaya zat-zat yang dibutuhkan dalam tubuh sikucing tercukupi.

DAFTAR PUSTAKA

Putri, I.A., Fauziah, N., Atifah, Y., "Analisis Perubahan Tingkah Laku Kucing Anggora (Felis catus) Betina Selama Masa Kebuntingan," Prosiding SEMNAS BIO 2021, vol. 1, no. 2, pp. 857-864, 2021.

Mariandayani, H.N., "Keragaman Kucing Domestik (Felix domesticus) Berdasarkan Morfogenetik," J. Peternakan Sriwijaya, vol. 1, no. 1, pp. 10-13, 2012.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline