Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Seperti Bahasa Ibu

Diperbarui: 12 Januari 2018   06:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi (pixabay)

Baru saja pagi tadi aku berlari dari mimpi yang
memompa fajar terbit dari celah terali jendela.

Kutemui sebuah pagi yang sepi dalam secangkir kopi panas, sementara
di luar burung-burung pipit sedang sibuk melepas embun.

Kulayari pekat kopi sedalam cangkir,
di sana tak kutemukan hidup
yang lembut seperti lembutnya kain marobo tenunan tangan ibu.

Aku kembali membaca sekali lagi pesan kekasih, bahasanya
seperti doa yang hanya serupa angan-angan yang angin-angin.

Tidak seperti bahasa
ibu yang memeluk lembut,
menawarkan keteduhan sepanjang usia
yang tak sia-sia

Malang, 10:30
10/1/2018

Sumber Foto : Lukisan Ria Otterbine




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline