Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Duka Rumah Maya

Diperbarui: 9 Januari 2018   11:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Dan hujan lagi
jatuh dari bibir cangkir
sebuah cangkir kopi
yang kian dingin
sepi juga masih.

Kudapati kau di selasar rumah maya
ketika senja beranjak
kau duduk di sana dengan sepi yang hampir menelanmu

Setelah sekian kutunggu
mengintipmu dari balik tirai jendela saban hari.
Kau telah tiada.

Dan kembali kudapati kau
pada dua hari lainnya
dalam selembar kabar
yang tertulis pada dinding rumah mayamu.

Belasungkawa meluruskan jalanmu dalam deras hujan air mata
serta banyak stiker duka terselip di sisi kanan rumah abadimu.

Kau telah gugur
pada usia subur.

Beristirahat dalam damai_

Malang, 22:32
8/1/2018




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline