Ia gadis baik
masih belia dan apik.
Ia suka membelai
yang mendua rupa helai.
Ia serupa petaka angkara
merajut nasib sebatang kara.
Selempit kata ia ucap patah
dalam rupa pepatah.
Seperti lengkungan alisnya
selalu tanda tanya
katanya tiada yang abadi
selain ketika ia dalam semadi
Hujan turun lagi
menjelang usai sabdanya dibagi
Ia menunduk menanduk
kedua telapak tangannya; tersengguk_
Malang, 19:06
8/1/2018
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI