Aku menyaksikan
di depan gang
yang bertuliskan
angka dua belas
memelas murung
wajah seorang gadis tujuh puluh tahun
ia berdiri di sana
mengawasi anak-anak bercerita
tentang cita-cita
yang masih samar.
Lalu datang lagi
seorang gadis lain
ia bertanya dari masa lalu
apakah ia seorang ibu?
Sejenak di sini
keduanya diam mematung
mencoba menelusuri kembali
gang yang menuntun keduanya
ke lorong kecil
di belakang pundak
setelah sekian diam
keduanya berbalik menatap
dunia di depan mata
sambil mengucap,
"yah, aku seorang ibu"
sejak itu
aku telah jatuh cinta
kepada seorang gadis tujuh puluh tahun itu;
gadis tujuh puluh tahun kami
dan di dalam diamku
dengan berbesar hati
kuucap selamat
sepenuh hati_
Malang, 22 Desember 2017
22:12
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H