Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Bayang-bayang Waktu

Diperbarui: 24 Agustus 2017   10:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber ilustrasi: unitedwithlove.com

Pada detak-detak jam memutar
ia menyapa mengitar
mengusik mimpi yang belum usai.

Bisa juga ia menyapa dari kokok ayam
memudarkan hangat selimut
itu diawal pagi.

Lalu diterik siang
ia mengingatkan tentang semangat
agar tak lekas pudar niat.

Menuntun hingga zona romantis
tepat di cahaya lembayung ujung senja
ia menari dilingkaran hitam mata.

Dan membawa kembali kepembaringan
membiarkan mimpi menemani
sampai lupa semua lelah.

Ia telah ditakdirkan selamanya
menjadi teman setia
walau terkadang dianggap musuh
Ia terus datang sampai habis usia.

Malang, 19 Agustus 2017|11:59

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline