Lihat ke Halaman Asli

SMS Balasan untuk Mama

Diperbarui: 14 Juli 2017   09:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

arsip pribadi

Maaf mama, saya belum bisa pulang. Pada tanggal terakhir yang mama hitung dipenghujung tahun ini.

Saya tahu. Saya ingat. Semua yang mama tegaskan lewat sinyal telepon terburuk di kampung.

Saya tidak lupa, bahwa untuk melepas rindu via telepon, mama kan duduk di dipan buatan adik di serambi kanan rumah kita.

Dan tidak salah lagi, suara ribut-ribut itu pasti suara radio tua Bapak. Apa kabar Bapak? Sehat-sehat bukan? Saya tahu, Bapak pasti sedang asyik mendengarkan berita-berita yang sebenarnya bukan hal baru lagi di negara kita.

Mulai dari segala macam rencana membingungkan sampai kisah kematian seekor tikus yang mati diserang semut. Yang sebenarnya tidak Bapak pahami, tapi itu sebab Bapak tidak ingin membiarkan radio tuanya mengkarat di dalam ransel tua tahun 70-an itu.

Mama, di sini, saya masih berjuang untuk menuntaskan baris terakhir puisi saya. Terima kasih, Mama. Untuk doa-doa yang tak lupa mama sebutkan satu satu nama kami; kelima anakmu.


Malang, 13 Juli 2017|20:33

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline