Lihat ke Halaman Asli

Melihat Manajemen Media Sebuah Novel “Madre”

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Saat pertama kali melihat judul novel ini di toko buku, alis saya berkerut. Judul novel yang sangat asing. Membayangkan cerita di dalamnya membuat saya bingung. Namun saya tidak pernah mengingkari bahwa karya Dewi Lestari selalu penuh kejutan. Termasuk Madre. Maka, ketika buku ini akhirnya saya beli meskipun judulnya terasa asing, tetapi karena nama besar pengarang yang telah melahirkan banyak tulisan dan novel membuat saya semakin penasaran akan cerita dalam novel Madre.

Novel yang berisi kumpulan cerita dan prosa ini dikatakan favorit tak lepas dari nama besar seorang Dewi Lestari yang lebih akrab di panggil Dee. Sebelum banyak dikenal masyarakat luas, dia adalah seorang penyanyi. Lalu kemudian lebih menggeluti bidang tulis-menulis. Pemilihan kata yang pas, latar suasana yang detail membuat Madre layak untuk dibaca di kala waktu luang. Gaya ia bercerita yang apa adanya dan pemilihan kata yang pas, seperti penggalan prosa “berjudul Ingatan tentang Kalian”. Ingatan pertama dan terakhir// yang mengukuti saat aku terlahir// yang bersembunyi hingga kalian semua hadir// yang menemani saat udara usai mengalir// cinta dan sahabat// sahabat dan cinta// itulah jiwa yang terpecah dengan sederhana// sisanya fana.

Sebelum Madre, Dewi Lestari juga menulis kumpulan cerita seperti Rectovesto dan Filosopi Kopi yang juga menjadi favorit para penikmat karya Dee. Rectovesto merupakan karya pertama di Indonesia yang dilengkapi CD berisi 11 lagu yang sesuai dengan 11 cerita yang ada di dalamnya. Kesebelas lagu tersebut didengarkan berurutan sesuai dengan judul cerita.  Banyak pemikiran dan ide yang kadang di luar dugaan justru menjadi daya tarik dan ciri khas Dee. Hal tersebut di dukung oleh Penyunting: Sitok Srengenge, Perancang Sampul: Fahmi Ilmansyah, Penata Aksara: Irevetari, Penerbit: Bentang Pustaka, dan Didistribusikan oleh Mizan Media Utama. Tanpa hadirnya orang-orang dibalik layar tersebut, Madre bukanlah sesuatu hal istimewa apalagi menjadi favorit.

Dari segi penerbit Bentang Pustaka bukanlah nama baru dalam industri penerbitan buku. Selain karya Dewi Lestari, Bentang Pustaka juga menjadi penerbit karya-karya Andrea Hirata yaitu Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, Edensor, Maryamah Karpov, Padang Bulan dan Cinta dalam Gelas. Karya Andre Hirata tersebut sama-sama laris di pasaran dan menjadi favorit bahkan hingga mancanegara. Tak mengherankan jika akhirnya penerbit luar negeri pun tertarik menerbitkan buku Andrea dan dicetak dalam bahasa Inggris.

Dibandingkan dengan musik atau film, novel atau buku tidak membutuhkan dana promosi yang besar. Promosi dapat dilakukan lewat sosial media seperti twitter dan facebook, sehingga pembaca segera mendatangi toko buku terdekat untuk membeli novel terbaru. Para penulis pada sesekali meluangkan waktu untuk bertemu penggemar dan melakukan sesi tanya jawab yang berkaitan dengan cerita di novel. Meskipun begitu, penulis tak sepenuhnya sukses karena munculnya masalah membajakan yang sering terjadi. Bahkan tekadang, tak jarang penulis tidak mendapat royalti dari hasil karyanya.

Munculnya teknologi sosial media seperti Twitter dan Facebook, memberi kebebasan pengemar dan pembaca untuk memberikan kritik dan saran sehigga penulis mendapat feedback secara langsung. Hal tersebut berguna bagi penulis untuk memperbaiki karyanya dan melihat sejauh mana tanggapan pembaca atas karyanya. Selain itu, pemanfaatan sosial media juga menjadi sarana mempromosikan karya terbaru. Sosial media juga berperan dalam distribusi dan informasi stok buku yang tersedia di toko buku sehingga para pembaca tidak merasa kesulitan dalam memperoleh karya terbaru.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline