Lihat ke Halaman Asli

Mengenal Lebih dalam Proses Produksi Konten Media Sosial di Detikcom

Diperbarui: 3 Mei 2020   23:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kelas dari detik.com

Senin lalu (27/04), Saya mengikuti kuliah daring dengan dosen tamu dari tim detikcom, yaitu Elza Astari Retaduari selaku asisten redaktur Detikcom dan Meliyanti Setyorini selaku Head of Content Delivery and Engagement di Detikcom. Dua tamu dosen ini datang membawa materi kuliah dengan topik "Proses Produksi Konten dan Pengelolaan Media Sosial di Detikcom. Sesi pertama dimulai oleh mbak Elza yang membahas mengenai proses produksi konten di media sosial detikcom.

Elza mengatakan bahwa 

yang paling penting dalam proses produksi konten adalah kecepatan, akan tetapi kecepatan tersebut juga harus diimbangi dengan keakuratan akan berita yang akan di publikasi. Dalam pengalamannya sebagai reporter, Elza mengakui ia seringkali membuat berita terkait isu penting dalam waktu ssesingkat mungkin, hal itu dikarenakan berita tersebut merupakan isu penting yang harus dipublikasi saat itu juga sehingga selain kecepatan, hal yang dibutuhkan adalah kemampuan untuk multitasking. Kemampuan untuk mendengar, menulis, menanggapi, memotret, bahkan mengambil video terhadap suatu isu sangat dibutuhkan oleh seorang reporter.

 "Oleh karena itu untuk menjadi seorang reporter juga dibutuhkan fisik serta mental yang sangat kuat" kata Elza.

Sedangkan dari sisi redaksi, terdapat tahapan-tahapan dalam proses produksi konten, yaitu yang pertama adalah membuat berita, dengan melakukan wawancara kepada narasumber, lalu menentukan angle apa yang akan diangkat untuk dijadikan berita, dalam menentukan angle juga harus memperhatikan apakah angle tersebut menarik dan angle yang diangkat juga harus sesuai dengan isu yang sedang terjadi. Kemudian berita yang telah dibuat nantinya akan dikirim ke redaksi dan berita tersebut akan diedit kembali oleh penulis atau editor. Kemudian berita yagn telah di edit oleh penulis akan di publikasi oleh penulis itu sendiri. Akan tetapi jika berita tersebut mengenai isu yang penting dan harus di publikasi sesegera mungkin, maka reporter lapangan hanya akan memberikan hasil wawancara mereka yang nantinya akan dioleh oleh penulis dengan sebaik mungkin dan kemudian dipublikasikan oleh penulis lagi.

Dari sisi penulisan juga terdapat beberapa hal yagn perlu diperhatikan jika ingin menjadi reporter di Detikcom, yang pertama adalah dalam membuat judul maksimal hanya bisa 60-70 karakter, pembuatan judul juga harus dengan mempertimbangkan SEO nya. Kemudian untuk lead berita dibatasi hanya dua kalimat yang memuat hal-hal penting terkait berita tersebut, dan sisanya mengikuti standar pembuatan berita. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline