Lihat ke Halaman Asli

Gea Agata

Mahasiswa Undip 2017

Usir Kejenuhan Anak-anak Saat Pandemi, Mahasiswa KKN UNDIP Praktikkan Cara Ini!

Diperbarui: 7 Februari 2021   13:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Kudus -- Selasa, 07 Februari 2021 di masa pandemi COVID-19 terjadi banyak perubahan di berbagai aspek termasuk aspek pendidikan. Dalam kondisi seperti ini, Kuliah Kerja Nyata atau KKN yang biasanya dilaksanakan di daerah tertentu secara bekelompok kini dilaksanakan secara individu di daerah masing-masing. 

UNDIP telah menerjunkan tim 1 KKN pada tanggal 4 Januari 2021 yang dilakukan secara daring melalui aplikasi zoom dan siaran langsung di channel youtube P2KKN. Kuliah Kerja Nyata yang bertajuk KKN pulang kampung dilaksanakan mulai tanggal 4 Januari 2021 hingga 16 Februari 2021 mendatang. Tema yang diusung adalah "Pemberdayaan Masyarakat Di Tengah Pandemi COVID-19 Berbasis Pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG's)".

Di saat pandemi seperti ini anak-anak merasa cemas karena perubahan yang terjadi jadi mereka perlu waktu untuk beradaptasi. Biasanya mereka bermain bersama di sekolah maupun di luar rumah tetapi karena ada COVID-19 maka masyarakat dihimbau untuk tetap di rumah termasuk anak-anak. 

Pada dasarnya anak-anak mudah bosan dan jenuh maka cukup sulit membuat mereka untuk tetap di dalam rumah. Oleh karena itu, untuk mengurangi kecemasan dan kejenuhan anak selama di rumah, mahasiswi KKN Gea Agata membuat program biblioterapi dengan buku cerita bergambar untuk anak-anak di lingkungan tempat tinggalnya RT05/RW03 Desa Ngembal Kulon. Program ini dilaksanakan pada tanggal 11 Januari hingga 25 Januari 2021 di rumah masing-masing anak karena tidak memungkinkan untuk berkumpul di satu tempat. Kemudian dilanjutkan kegiatan menemani anak-anak bermain dan belajar pada tanggal 26 Januari hingga 05 Februari 2021.

dokpri


Proses biblioterapi dilakukan melalui beberapa tahap yaitu tahap pertama adalah identifikasi target atau klien. Kemudian melakukan seleksi bahan pustaka yang sesuai dengan kondisi klien dan nanti akan digunakan untuk praktek. Setelah mendapatkan buku yang sesuai, praktek biblioterapi bisa dilakukan dengan mematuhi protokol kesehatan. Praktek yang dilakukan adalah dengan membacakan buku cerita bergambar untuk anak-anak usia 5 tahun hingga 7 tahun. Tahap selanjutnya yang dilakukan adalah klien memberi timbal balik setelah dibacakan cerita yaitu dengan mewarnai gambar yang berhubungan dengan cerita yang sudah dibacakan lalu menceritakan apa yang mereka rasakan.

 "Saya merasa senang dan terbantu dengan program yang dilaksanakan oleh Mbak Gea. Anak-anak jadi bisa bermain dan belajar di rumah. Jadi tidak rewel minta main keluar di masa pandemi seperti ini," ungkap Elsa, kakak dari salah satu anak.

Serupa dengan yang diungkapkan Elsa, Reny, salah satu orang tua anak-anak juga merasakan hal yang sama. "Saya merasa antusias karena program tersebut efektif untuk membuat anak betah tinggal di dalam rumah."


Penulis : Gea Agata
DPL : Dr. Ir. Cahya Setya Utama, S.Pt., M.Si. IPM

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline