Lihat ke Halaman Asli

Persahabatan dalam Dunia yang Berbeda

Diperbarui: 18 November 2024   13:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kita hakikatnya dilahirkan satu nama

penderitaan dan kesetiaan

tarikan tali nasib

menyeretku mengenal takdir

karenanya mari kita berbimbing tangan

fajar gemilang di depan

kita adalah orang-orang merdeka

tahu betapa kebenaran ditempa

meski dalam dunia yang terpisah. (Persahabatan, Djamil Suherman

 
Sebuah Dunia Baru 

Pondok Pesantren Al-Mizan menjadi suatu dunia yang berbeda, sebuah tempat yang mengembangkan kedisiplinan, kebersamaan, dan toleransi dalam setiap aspeknya. Di sana, kehidupan berjalan dengan aturan yang ketat dan rutinitas yang terstruktur. Setiap pagi dimulai sebelum matahari terbit, saat para santri bangun untuk mengaji bersama. Suara nyanyian ayat-ayat suci menggema di setiap sudut ruangan, menciptakan suasana yang khusyuk. Para santri menjalani hari mereka dengan semangat, terlepas dari kesederhanaan fasilitas yang mereka miliki. Tidak ada gadget, tidak ada kebebasan untuk sekadar bersantai tanpa tujuan, tetapi ada rasa kebersamaan yang begitu kuat. Makan bersama di atas daun pisang dalam liwetan, berbagi piring, dan bahkan berbagi cerita membuat setiap momen di pondok terasa begitu bermakna. Ini adalah dunia yang penuh dengan nilai-nilai kehidupan, mengajarkan arti kedisiplinan dan kebersamaan.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline