Dalam setiap tarikan nafasku
Detak jantungku
Dan denyut nadiku
Ada dirimu
Dalam setiap khayalku
Imajinasiku
Ide dan kreasiku
Ada dirimu
Dalam setiap hasrat jiwaku
Dan gejolak hatiku
Ada dirimu
Kujalani hidupku dengan marahku
Kujalani hidupku dengan spion hatiku
Bahwa yang lalu aku telah terluka
Marahku
Dendamku pada masa laluku
Telah membuatku tidak bisa melepas spion hidupku
Kujalani langkahku tanpa bisa fokus menatap jalanku
Aku tahu kau selalu ada untukku
Tapi tidak mau kurasakan kau selalu ada untukku
Aku telah begitu marah
Dendam membakar hatiku
Kubunuh dia tujuh kali tujuh puluh kalipun gak akan puas menebus amarahku
Tapi mampukah aku membunuh?
Yang jelas ku tak bisa dan berani melakukannya
Logikaku bilang bahwa itu sia-sia
Tidak ada gunanya
Malah bikin repot semua
Kau begitu dekat tapi ku jauh
Setiap deru nafasku
Ada amarahku
Dan setiap itu pula
Kau selalu katakan
“Aku ada lho buatmu
Kalau kamu perlu”
Amarahku begitu besar
Seperti lautan
Merah seperti darah
Tak terbatas
Tak berbalas
Jauh
Dalam
Tapi hampa
Kucoba lupakan itu semua
Kularikan dalam kerjaku, karyaku
Tapi tetap selalu ada
Amarahku padanya
Akankah kuhidup selalu begini?
Dengan spion yang selalu melihat masa itu?
Dan tidak bisa melihat cerah di depanku?
Ohhhhhhhhhh……….
Aku begitu dahaga akan kedekatan itu
Aku begitu marah karena dia tinggalkanku
Setelah semua hasrat, jiwa dan gairahku
Ternyata hanya berbalas segelas racun menusuk hatiku
Dan dalam setiap deru hatiku
Hasrat jiwaku begitu mencintainya
Kau ada di situ
Kau begitu dekat tapi ku jauh
Argh…………
Hendak kemana kulepas semua ini
Di manakah bisa kutemukan pintu maaf itu
Yang bisa bukan hanya melupakannya
Tapi memaafkannya
Menerima tusukan itu
Dengan segala lapang dadaku
Bahwa memang aku harus tertusuk pisau itu
Gak mati sih
(meskipun waktu itu seakan akan semua sudah mati bagiku
tapi ku takut mati
takut gak selamat hidup dunia akhirat
akhirnya aku milih gak mati)
Tapi sakitnya terus ada di sini
Dan selalu ada di sini
Arghhhhhhhhhh……….
Walau kutemukan pintu maaf itu
Akankah kurela melewatinya
Dan bertekuk lutut di dalam kerahimanMu?
Dalam setiap detak jantungku
Dan denyut nadiku
Hembus nafasku
Sebenarnya Kau selalu ada
Untukku
Tuk bilang
“Aku sayang padamu
Lewatilah pintu maafmu
Dan berbaringlah dalam kerahimanKu
Agar hatimu tenang selalu”
Tuhan, I miss U :x
Aku rindu dipeluk Kamu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H