Lihat ke Halaman Asli

Geby Gaprilia

Hanya seorang manusia yang tidak sempurna

Indonesia Bukannya Tertinggal, tetapi Sedang Mengejar Revolusi Industri

Diperbarui: 27 Mei 2019   15:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Siapa tak kenal dengan Indonesia? Sebuah negara  kepulauan yang berada di Asia Tenggara terletak di garis khatulistiwa, dan diantara Benua Asia dan Australia serta Samudra Pasifik dan Samudra Hindia membuat Indonesia menjadi negara yang memiliki lokasi strategis. Indonesia merupakan negara dengan penduduk terbanyak ke-4 di dunia. 

Hal ini membuat penggunaan teknologi yang ada di Indonesia merupakan yang tertinggi di Asia dimana  sudah mencapai 51%. Memang saat ini teknologi informasi dan penggunaan internet  merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan lagi dari kehidupan manusia.  Menyikapi  perkembangan teknologi yang saat ini tengah memasuki era revolusi industri 4.0  yakni era berbasis digital. 

Menteri  Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir  mengatakan bahwa Indonesia saat ini masih tertinggal. Nasir menjelaskan bahwa  era kita saat ini adalah era digital, dimana pembelajaran haruslah sudah  berbasis digital sehingga dapat menyeimbangi perkembangan revolusi industri  4.0.

Revolusi Industri telah terjadi empat kali dan merujuk  pada perkembangan peradaban manusia. Pertama dengan penemuan mesin uap, kedua  elektrikfikasi, ketiga penggunaan komputer, dan keempat dengan dimulainya  eradigital ini. Lantas sudah sampai manakah Indonesia dalam menyikapi era digital ini? Jika dibandingkan dengan negara-negara tetangganya tentu Indonesia masih kalah jauh, lihat saja Singapura dengan kenaikan produktivitas di sektor industri elektrik dan elektronik sebesar 17,4% membuat Singapura menjadi negara yang sudah siap dalam menghadapi revolusi 4.0 versi World Economic  Forum (WEF). 

Indonesia sendiri masih dianggap mengambang di era digital ini. Tetapi, Indonesia sudah sepatutnya berbangga karena dalam segi manufakturnya Indonesia terus mengalami kenaikan yang signifikan sejak tahun 2015, hal ini membuktikan bahwa pintu bagi Indonesia untuk mengejar revolusi industri 4.0 masih terbuka dan kelak akan menyeimbanginya karena dalam perkembangan revolusi industri 4.0 ini memiliki kondisi yang berbeda dengan era sebelumnya, jika pada revolusi industri kesatu dan kedua Indonesia tidak dapat mengimbangi revolusi industri dikarenakan Indonesia masih dalam masa penjajahan. Tapi pada era ini, semua negara memiliki awal yang sama yakni sudah terkoneksi dengan jaringan internet, dimana setiap negara kini sudah dapat mengakses teknologi digital yang sama. 

Yang membedakannya hanyalah kemampuan sumber daya manusia masing-masing negara, semakin efektif sebuah negara memanfaatkan peluang teknologi maka semakin terbuka peluang negara itu untuk lebih maju, di bagian inilah yang membuat Indonesia masih belum bisa memimpin dikarenakan mayoritas penduduk Indonesia masih memiliki sumber daya manusia yang rendah terutama dalam bidang teknologi. 

Banyak orang yang berpendapat bahwa Indonesia masih belum siap menghadapi Revolusi 4.0 dikarenakan sistem pendidikan Indonesia yang masih berkembang dan belum efektif dalam penggunaan media pembelajaran berbasis digital, pendidikan yang tidak merata juga menjadi permasalahan Indonesia dalam mengejar revolusi 4.0 ini. 

Pendidikan di Indonesia haruslah ditingkatkan lagi terutama dalam aspek penggunaan teknologi, maka dari itu dalam rangka menghadapi revolusi industri 4.0 Kementrian Perindustrian mengajak perguruan tinggi agar semakin aktif dalam bidang riset dan penelitian khususnya di bidang teknologi industri agar kelak dapat menghasilkan terobosan dan inovasi baru yang diharapkan dapat membuat Indonesia siap untuk bersaing di perkembangan revolusi industri ini. 

Berbagai cara juga dilakukan oleh pemerintah agar Indonesia dapat mengejar revolusi industri 4.0, mulai dari pembangunan infrastruktur fisik seperti jalan hingga infrastruktur lainnya semacam internet yang saat ini sedang diupayakan agar koneksi internet ini dapat tersebar ke desa-desa menjadi awal untuk mengejar ketertinggalan. 

Selain itu, Indonesia juga sibuk menguatkan sektor-sektor yang sudah produktif dan dapat bersaing di ranah internasional, seperti sektor tekstil dan mamin. Sementara pemerintah sibuk meningkatkan produktivitas di berbagai bidang, padahal dalam mengejar revolusi industri 4.0 sumber daya manusia dan kualitas pendidikan tenaga kerja yang ada di Indonesia lah yang harus lebih mendapatkan perhatian dan ditingkatkan. 

Jika tenaga kerja terdidik Indonesia semakin meningkat, maka dapat dipastikan bahwa masyarakat Indonesia perlahan sudah mulai melek akan teknologi dan dapat memanfaatkannya sehingga pekerja buruh perlahan akan ditinggalkan dan tergantikan oleh pekerjaan yang berfokus pada sektor teknologi dan riset, karena pada dasarnya Indonesia merupakan negera yang memiliki sumber daya alam yang kaya serta melimpah jika sumber daya alam ini dapat dimanfaatkan dengan baik melalui teknologi yang ada maka dapat dipastikan bahwa Indonesia tentu akan menjadi negara yang kaya dan makmur. Pemahaman mengenai teknologi adalah hal yang sangat penting. 

Oleh sebab itu, sudah sepantasnya generasi muda diajarkan teknologi sejak dini agar mereka dapat melek teknologi, karena apabila masyarakat hanya menjadi pengguna teknologi dan tidak dibekali dengan pembelajaran maka nantinya masyarakat Indonesia akan sulit untuk mengejar ketertinggalan revolusi industri ini. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline