Lihat ke Halaman Asli

Keterbukaan adalah Awal dari Pemulihan, Benarkah?

Diperbarui: 26 Oktober 2022   23:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Image by Engin Akyurt from Pixabay

Hidup yang kita jalani selama ini tentu tidak selalu bahagia atau sesuai dengan impian dan keinginan kita. Ada banyak pengalaman buruk, duka, air mata dan trauma yang membayangi langkah-langkah dalam kehidupan.

Semua itu, mau tidak mau, membentuk kepribadian kita saat ini.

Tidak heran apabila pada saat dimana kita akan bertemu kembali peristiwa-peristiwa yang bisa membangkitkan trauma di dalam alam bawah sadar, kita akan bertindak tidak seperti biasanya.

Entah tiba-tiba bisa menjadi histeris tidak terkendali, menutup diri dari dunia luar, merasa sedih luar biasa dan lain sebagainya.

Selain itu, cara pandang kita terhadap dunia sekitar juga bisa dipengaruhi oleh peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lalu kita.

Kita bisa menjadi orang yang lekas marah, gampang menghakimi, tidak mudah percaya, dan lain-lain.

Kejadian-kejadian di masa lalu tentu tidak dapat diubah karena memang sudah terjadi.

Namun kita tidak bisa selalu menjadikan alasan masa lalu sebagai akibat dari semua tindakan negatif yang kita lakukan.

Karena kita diberikan akal budi, kesempatan untuk memperbaiki diri, bertemu orang-orang yang bisa memberikan wawasan baru dalam kehidupan, yang seharusnya bisa mengubah pribadi kita menjadi lebih baik lagi.

Kita bisa berubah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline