Lihat ke Halaman Asli

Satpol PP dan Perjuangan Melawan Virus Corona

Diperbarui: 11 April 2020   21:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegiatan Satpol PP dalam menghimbau masyarakat di sebuah pasar di daerah Tangerang Selatan (Foto : Gideon Budiyanto)

Hari ini, di sebuah pasar di daerah Tangerang Selatan , terlihat sebuah mobil Satpol PP yang berkeliling pasar tersebut sambil mengingatkan lewat sebuah pengeras suara dari dalam mobil.

"Perhatian semuanya, dimohon untuk semuanya memakai masker dan menjaga jarak"

Tak berapa lama, mobil tersebut berhenti di pinggir jalan di pasar tersebut, beberapa personel Satpol PP pun keluar dari mobil sambil terus mengingatkan orang -- orang yang ada di sana untuk mentaati himbauan Pemerintah untuk memakai masker dan menjaga jarak.

Tidak terluput sebuah warung yang masih menjajakan makanan untuk dimakan di tempat, kembali terdengar suara dari pengeras suara dari mobil Satpol PP tersebut.

"Dimohon untuk makanan di take away atau di bawa pulang"

Orang -- orang yang ada di warung tersebut tampak mematuhi himbauan dari Satpol PP itu dan mulai bergegas meminta si mbok penjaga warung untuk membungkus makanan mereka.

Suatu pemandangan yang menakjubkan karena biasanya kehadiran Satpol PP di ruang publik biasanya, meskipun tidak selalu, identik dengan penggusuran dan razia , mulai dari rumah tak berizin di pinggir sungai sampai lapak-lapak kaki lima yang memadati trotoar, yang biasanya akan selalu diakhiri dengan tangisan dan teriakan tidak terima sampai perlawanan dengan cara apapun oleh orang -- orang yang terkena imbas dari gusuran atau razia tersebut.

Tapi kali ini beda, tidak ada teriakan atau tangisan, juga tidak ada perlawanan sampai gontok- gontokan. Semua taat dan patuh.

Mungkin karena semua merasa bahwa perjuangan kali ini mempunyai tujuan yang sama yaitu mengenyahkan virus Corona dari Indonesia tercinta. Tidak ada batasan lagi antara Satpol PP dan masyarakat. Semua bergerak dan bahu membahu bersama.

Kalau dulu, ketika masih berseteru, mungkin masyarakat berfikir bahwa tujuan Satpol PP tidak selalu sama dengan tujuan mereka. Razia dan penggusuran dianggap sebagai ketidakberpihakan kepada rakyat kecil dan tindakan sewenang- wenang kepada pihak yang lemah. Semua itu membuat jurang komunikasi yang tajam di antara kedua belah pihak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline