Lihat ke Halaman Asli

Detik Detak Detuk

Diperbarui: 29 November 2024   23:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Detik berbunyi menandakan kecemasan datang berkala

Panas dingin melihat miliaran terbuang sia-sia

Menindas hak para rakyat

Penghakiman dikeluarkan dengan pelit

Mulut terbungkam keserakahan pejabat

Mata terbutakan norma yang mengikat 

Berlindung di bawah topi keagamaan 

Bergaya seakan mustahil melakukan

Dana desa kau rampas tanpa pilu

Harapan anak desa kau musnahkan

Jalan yang faktanya berlubang

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline