"Hi."
Itu pesan pertama dari aplikasi Wasapp yang belum genap sejam kudaftar. Sebenarnya aku malas mendaftarnya. Tapi karena orang-orang tidak lagi menanyakan nomor hp, ya terpaksa. Malah ada yang memberi kesan tidak enak saat kubilang tidak punya.
"Haii, juga. Siapa?"
Lama sekali kamu tidak balas. Aku menunggu. Sambil berusaha mengenali foto profilmu. Tidak dapat apa-apa, sangat tidak jelas bagiku. Padahal sudah sekuat tenaga mengobrak-abrik album ingatan.
Hasil lacakanku terhalang kemajuan teknologi. Kamu mengeditnya---barangkali dengan aplikasi yang ada 360 nya atau entah. Gambar hitam putih yang mungkin diselumuti efek monokrom, dan ada kesan rupa sepianya. Dengan tambahan posisi menghadap samping, jelas membuat bingung---memperlihatkan pipi yang kuduga tembem.
"Ya, Ampun! Sombong."
Setelah waktu hampir memakan separuh jam kamu baru membalas, dan langsung melabeliku tak bersahabat. Kembali aku meneliti gambarmu, sebab belum ada nama yang terdaftar di kontakku.
"Lo, kok sombong? Benar gak tau. Tidak ada nama kok."
Kalau saja kejadian ini melalui pesan biasa. Bisa dipastikan tidak kuhiraukan. Tapi karena menggunakan alat ini masih newbie aku memilih meladeni. Sambil basa-basi sekaligus latihan, pikirku.
"Oallah. Bilang aja sombong. Ini gw Mira."
Waduh. Iya, aku sangat bingung dengan sapaanmu. Sebab sudah dalam rentang waktu yang panjaaannnng sekali tak bersua. Kenapa tiba-tiba kamu nongol lagi?