Lihat ke Halaman Asli

NewK Oewien

Sapa-sapa Maya

Pria Bertopi

Diperbarui: 4 Juni 2017   21:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pria bertopi (Sumber: https://publicdomainvectors.org)

“Kenapa cepat sekali kau ke sini kawan? Padahal usiamu masih muda.”

“Aku ingin membunuh penjajah. Tapi, yang namanya penjajah pasti sangat kuat.”

“Siapa yang penjajah itu?”

Lelaki peot yang memang sudah sewajarnya berada ditempat itu penasaran.

"Hatiku telah terjajah jauh-jauh hari kawan. Namun, prihal siapa yang jajah jangan kau tanya. Selain kau akan bertanya lagi dan lagi, juga kau ‘kan sulit percaya."

"Ceritalah. Di sini waktu masih panjang."

Desak kawannya itu. Maka Ia bercerita.

***

Awal mulanya Ia datang pada tetangga sebelah rumah. Aku mengamati kedatangannya dan bertanya-tanya. Karena rumah tetangga hanya berbatas dinding papan tipis, sehingga terkadang aku mendengar bunyi-bunyi yang seharusnya disensor dari baliknya, bukan maksud mau menguping: Aku leluasa mendengar pria itu bercakap-cakap, menebar janji suci yang mustahil ditolak oleh orang-orang sebangsa kami.

Baru beberapa waktu saja Pria bertopi itu pergi, asap knalpot mobil tuanya masih merusak pemandangan dan mengotori halaman dan dinding rumahku serta rumah kanan kiri. Aku langsung loncat ke rumah tetangga dengan dalih mencari Kucing betina bunting. Kucing yang pura-pura kucari tidak ada. Seolah hanya basa basi Aku mengalihkan topik pada pria bertopi.

Tetangga antusias menanggapi, aku nya Ia memang akan mengajak dan membagi rezeki dari Pria bertopi. Aku juga penuh semangat, selain untuk mengimbanginya juga sebab dalil tidak baik menolak rezeki. Lagi pula, siapa sih merasa sedih mendapat kabar akan dapat rezeki?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline