Saat keheningan malam lenyap,
Pagiku merekah
Dengan panduan komandan api nyala,
Dipaksa melibas musuh yang berserakan.
Padahal tubuh masih haus belaian manja.
Bubuk kopi dibawa larut air yang menyembulkan asap.
Gelas yang masih enggan retak setia menunggu.
Menendang sifat ciut menyelimuti nyali,
Terjengkang ke pembuangan sampah.
Aku bergegas
Dengan semangat berletupan
Menghempaskan malas
Sebab malas hendak menjadikanku pencundang.
Pagi harus ku genggaam
Penuh daya
Karena kutahu
Malas: Rasa jenuh dan lelah terbungkus candu.
Gayo Lues, 2017