Lihat ke Halaman Asli

NewK Oewien

Sapa-sapa Maya

Senyumku

Diperbarui: 4 Februari 2017   20:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tahun pertama aku melihat dunia
Senyumku pelipur lara
Penggoda datangnya gembira
Pada pipiku acapkali mendarat cubitan manja

Tahun kedua puluh aku bernafas dan melangkah
Senyumku penggoda datangnya gagah
Sebayaku kadang serba salah
Semua pasti megah

Tahun keempat puluh aku berkelana
Senyumku menjadi reda
Acapkali dianggap tanda ria
Terkadang berat karena derita

Tahun keenam puluh mendekati hijrah
Senyumku pertanda pasrah
Sulit melangkah walau ke meunasah
Cucu yang jahil memanggil bau tanah
Senyum hanya sebatas senyum
Meski ada bangga di dalamnya

Selanjutnya: Aku mesti pergi meski guci senyuman ku genggam rapi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline