Langit masih menitikkan air mata
Tangisan terdahsyat telah tercipta
Pada tahun yang kelam
Sepanjang siang dan malam
Sejak kedatangannya makin tajam menghujam
Semua merasa sedih
Pohon-Pohon menunduk
Gunung-Gunung runtuh
Kali-Kali meluap
Seterusnya ditampung cawan raksasa
Yang paling parah menahan derita adalah tanah
Lembab, dan
Basah
Becek, hingga
Jadi lumpur
Kancil makin piawai bermain kata
Masih saja unjuk muka
Hingga mulutnya berbusa
Mata yang terang telah jadi buta
Terpedaya olahan kata
Oh, air mata yang terlupa
Gayo Lues, 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H