Menulis cita-cita masa laluku
Pada masa kanak-kanak dulu
Sebab Guru agak memaksa Aku memilih jalan
Menurutku berliku
Makanya Aku anggap kecelakaan
Aku kesulitan menggapai cita
Sebab hidangan sastra tak utuh terkunyah
Aku coba merangkai puisi, namun
Tiba-tiba tinta Penaku kering
Tepat pada kata penghujung baris
Tertatih Aku mencipta sebait puisi, sulit
Bahkan memilih kata melukis kamu: antara cinta atau suka
Sebab, semangatku begitu menggebu
Terpaksa doyan memakan hidangan kata, juga
Hobi menanak-olah kata-kata dalam kepala
Maka, tolong jangan Kau aku Aku tak pernah membelaimu
Sebab, mustahil Harimau Bonbin tak rindu berburu
Puisiku sebelumnya: Matamu Raja, pesona lampu buram, tersiksa di surga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H