Lihat ke Halaman Asli

Lapangan Rusakpun, Mampu "transfer" Pemain Sepakbola ke Spanyol

Diperbarui: 24 Juni 2015   20:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Meski kondisi lapangan Musara Alun Takengon, Aceh Tengah rusak parah, namun sudah berhasil mencetak satu pemain sepak bola muda, yang diseleksi oleh Pemerintah Provinsi Aceh Melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA ACEH), bersama Pengprov PSSI Aceh, yang telah memberikan kesempatan kepada putra-putra terbaik Aceh berusia 18 tahun, untuk ikut dalam program pelatihan atlet sepakbola pra spanyol baru-baru ini.

Demikian disampaikan Khairul, pengurus harian Pengcab PSSI Aceh Tengah, usai merencanakan penimbunan lapangan sepakbola Musara Alun yang tergenang air oleh sejumlah pemerihati sepak bola Aceh Tengah, di lapangan tersebut, Jum’at sore. Menurutnya, dari 30 pemain yang berhasil diseleksi pengprov PSSI Aceh melalui panitia seleksi, satu orang merupakan putra daerah asal Takengon, Aceh Tengah.

Dilanjutkan Khairul, kondisi lapangan Musara Alun yang rusak tersebut, hingga kini belum juga diperhatikan oleh pemerintah. Oleh karena itu, pihaknya berharap agar pemerintah setempat memperhatikan lapangan ini. karena masih banyak talenta yang harus dibina dan layak memberikan prestasi untuk kota dingin Takengon, dimana prestasi sepakbolanya masih belum terlihat sama sekali. Dengan demikian, pemerintah Aceh Tengah baik eksekutif maupun legislatif sangat diharapkan segera mencari solusi guna memperbaiki lapangan musara alun itu.

Khairul juga mengatakan, dalam kurun waktu hampir enam tahun, belum ada perhatian khusus terhadap kondisi Musara Alun. Sehingga puluhan klub dari berbagai kecamatan maupun kampung di Aceh Tengah, rela berlatih sepakbola dilapangan itu, meski lapangan tergenang air, berlumpur, bahkan berbatu.

Hingga kini PSSI Aceh Tengah sering mendapatkan keluhan dari beberapa pimpinan kesebelasan di kota ini, maupun dari para pengguna lapangan musara alun itu sendiri. Karena sebagian lapangan dipergunakan untuk latihan sepakbola, disekitar lapangan tersebut, juga digunakan untuk latihan maupun pertandingan oleh sejumlah pengurus cabang olahraga lainnya seperti cabor atletik, anggar, volley ball, basket ball, maupun panjat tebing.

Dijelaskan Khairul, di Takengon hingga saat ini tidak memiliki satupun lapangan representatif alias lapangan standar, karena kurangnya perhatian dari pemerintah Aceh, apalagi pemerintah Aceh Tengah sendiri. Di Aceh, menurut Khairul, hanya Takengon yang tidak memiliki satupun stadion yang layak menggelar liga untuk pertandingan tingkat provinsi, apalagi tingkat Nasional.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline