Lihat ke Halaman Asli

Gavin Reynara

mahasiswa

Hati-hati! Penipuan di Media Sosial

Diperbarui: 16 Februari 2024   01:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumen pribadi

Tindak kejahatan bermodus penipuan terus berkembang mengikuti perkembangan zaman. Ditambah sekarang kita hidup di era teknologi informasi dan media sosial. Pelaku penipuan semakinn mudah memperdaya kobannya hanya dengan mengirim konten palsu atau hoaks di media sosial. Misal seperti hoaks berisikan bagi bagi hadiah yang kerap beredar di aplikasi TikTok dan Aplikasi WhatsApp

Adapun ciri ciri hoaks pembagian hadiah yaitu, si pelaku atau si pembuat konten palsu mengunggah konten di akun media sosial (aplikasi TikTok) dilanjut dengan mengirim pesan singkat melalui aplikasi WhatsApp ke nomor telepon calon korbannya.

Konten tersebut biasanya berisi tentang perusahaan membagikan hadiah yang beragam mulai dari uang tunai, voucher belanja, handphone, motor, mobil, kuota internet, hingga pulsa. Untuk mendapatkan hadiah, penerima diarahkan untuk mengklik tautan yang telah dicantumkan atau melakukan konfirmasi melalui aplikasi WhatsApp.

Penipuan hadiah itu bermula pada saat Mas Jono sang pedagang nasi goreng keliling yang sedang mengalami sepi pembeli, pada saat sudah selesai berkeliling namun hanya laku sedikit beliau membuka handphone untuk menghilangkan penat sambil beristirahat karena sudah lelah berkeliling dan sepi pembeli. Kemudian beliau membuka aplikasi TikTok dari aplikasi TikTok ini beliau ditampilkan oleh sebuah video yang menampilkan bahwa ada seseorang memperoleh hadiah besar atau uang tunai. Beliau tertarik dengan judul yang menjanjikan kekayaan intsan atau hadiah hadiah menarik lainnya. Beliau yang tertarik kemudian diminta untuk melakukan beberapa tindakan, seperti mengikuti akun tersebut atau mengikuti akun tertentu, memberikan like, atau membagikan video tersebut ke teman teman mereka.

Setelah melewati serangkaian langkah di TikTok, beliau kemudian diarahkan untuk berkomunikasi atau mengkonfirmasikan melalui aplikasi Whatsapp. Nah, disinilah penipu akan mulai menjalin kontak langsung dengan beliau untuk memperdalam skema penipuan yang mereka lakukan. Penipu mengklaim bahwa Mas Jono ini telah memenangkan hadiah besar dan harus membayar sejumlah uang sebagai biaya pengiriman atau administrasi agar hadiah tersebut dapat langsung dikirimkan dengan hanya beberapa jam saja.

Sayangnya, begitu Mas Jono mentransfer uang tersebut kepada penipu, hadiah yang  dijanjikan itu tidak pernah tiba.para penipu ini seringkali menggunakan trik untuk membuat Mas jono percaya, seperti memberikan bukti bahwa sudah ada yang pernah memenangkanhadiah itu, memberikan pelacakan palsu atau menyatakan bahwa ada masalah teknis yang perlu diselesaikan sebelum hadiah tersebut dapat dikirim. Namun, pada akhirnya Mas Jono dibiarkan dengan tangan hampa dan kerugian finansial yang signifikan, ditambah beliau ingin pulang ke kampung menghilangkan rasa rindu pada orang tua beliau apabila benar mendapatkan hadiah tersebut.

Penipuan semacam ini tidak hanya merugikan secara finansial, tetapi juga dapat memiliki dampak psikologis yang serius pada korban. Mereka mungkin merasa malu, marah, atau sedih karna telah menjadi korban penipuan, dan kepercayaan mereka para korban terhadap platform digital dan orang lain bisa rusak.

Untuk melindungi diri dari penipuan hadiah di media sosial TikTok, dan WhatsApp ada beberapa langkah yang dapat di ambil:

  • Waspadai tawaran yang terlalu fantastis : Jika sesuatu menjadi bagus untuk menjadi kenyataan, mungkin memang begitu adanya. Berhati-hatilah terhadap tawaran hadiah besar yang terlalu menarik untuk di lewatkan.
  • verifikasi informasi : sebelum mengambil tindakan verifikasikan informasi tentang hadiah atau tawaran dengan sumber yang sangat terpercaya. Jangan langsung percaya dan meng klaim tanpa ada bukti yang jelas.
  • Jangan berikan informasi pribadi atau keuangan : jangan pernah memberikan informasi pribadi atau keuangan kepada orang yang tidak kita kenal atau tidak di percayai secara sepenuhnya. Hal ini termasuk nomor kartu kreadit, nomor rekening bank, atau informasi pribadi lainnya.
  • Laporkan aktifitas mencurugakan : jika anda mencurigai adanya penipuan atau anda sudah curiga bahwa tindakan tersebut tindakan peenipuan, laporkan kegiatan tersebut kepada pihak berwenang dan platform media social yang bersangkutan.
  • Edukasi diri dan orang lain : edukasi diri sendiri dan orang lain tentang cara mengidentifikasi penipuan online dapat membantu mencegah penipuan yang lebih luas.

Berikut lima tips untuk melindungi diri dari dan menghindari kita dari penipuan

Dalam kesimpulan, kejahatan media sosial seperti penipuan ini dengan berisikan Modus penjahat ini sangat cerdik dan licik, dan dapat menyebabkan kerugian finansial dan emosional bagi korban. Untuk melindungi diri dari kejahatan ini, kita perlu tetap waspada dan berhati-hati dalam berinteraksi di media sosial, serta melaporkan kejahatan ini kepada pihak berwenang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline