Lihat ke Halaman Asli

Iwan Kurniawan

Keluarga Petualang

Hokben, kalau Jodoh Tak ke Mana (Sampai Jumpa di Kompasianival)

Diperbarui: 17 Juni 2015   17:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14164069301450608019

Pertama kali makan di HokBen atau Hoka-hoka Bento yang katanya menjual makanan ala negara Jepang sana saat ngikutin acara kopdar di Cibogo Cisarua Bogor awal Desember lalu. Penasaran sih menu di HokBen kaya apa dan rasanya bagaimana? Jadi pas dekat tempat kopdar ada HokBen, langsung deh ajak anak istri ke sana.

[caption id="attachment_336613" align="aligncenter" width="300" caption="Kalau sudah kenyang, hati senang (Dok. Okti Li)"][/caption]

Kesempatan itu memang tidak aku sia-siakan. Masalahnya, kapan lagi bisa main sekaligus menghadiri acara yang lokasinya dekat dengan HokBen? Kalau sengaja jauh-jauh datang dari Cianjur ke Bogor cuma buat makan di HokBen doang kan mana mungkin?
Sementara HokBen itu sendiri lokasi yang paling dekat dengan tempat tinggal sepengetahuanku ya di Cisarua Kabupaten Bogor yang samping Pom Bensin Cibogo ini. Entah juga mungkin di Cimahi atau Kab. Bandung Barat apa sudah ada HokBen? Yang jelas, di Cianjur mah belum ada.
Jujur saja, satu paket seharga hampir enam puluh ribu belum bisa membuatku kenyang. Beda jika makan nasi di warteg harga segitu bisa buat empat kali makan. Jadi, saat istri mau pesan dua paket, aku langsung menyela supaya membeli 3 paket sekaligus.
Aku tidak peduli dengan pengunjung lain yang mengeryitkan dahi dan saling pandang penuh makna. Cuek saja. Aku ngerti, dalam pikiran mereka pasti pikir aku rakus banget... Tidak cukup makan hanya dengan satu porsi. Haha! Biar saja. Emang begitu adanya.
Sambil momong anak yang masih bayi, aku nikmati menunya satu per satu. Enak juga, apalagi saat lapar mendera. Maklum, jauh-jauh dari Cianjur belum makan, pas ada hidangan tentu saja langsung diserbu. Cuaca dingin di Cisarua seakan ikut mendukung makan hidangan siap saji yang masih mengepulkan asap pembawa aromanya.
Setelah kenyang, kami kembali ke pondokan. Tidak kami sangka teman-teman sudah membuat nasi liwet plus lalap sambel serta ikan bakar! Dasar penggila kuliner (meski saat itu belum lahir Kompasianer Penggila Kuliner) tentu saja menu nikmat khas Sunda itu tidak akan pernak kusia-siakan. Walau saat itu perut masih penuh, jatah nasi liwet ikan bakar tetap aku amankan. Tengah malam saat perut mulai keroncongan, tanpa banyak pikir lagi kusantap semuanya hingga tidak bersisa.
Yah, kalau sudah jodoh memang tak akan kemana kan ya? Rasanya sudah tidak sabar ingin segera hari H Kompasianival, ingin mengulang kpkgerebekhokben lagi..

[caption id="attachment_336611" align="aligncenter" width="300" caption="Menu dobelku (Dok. Okti Li)"]

1416406790879456964

[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline