Lihat ke Halaman Asli

Fratelli Tutti (Panggilan untuk Hidup Bersaudara)

Diperbarui: 27 Mei 2021   13:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

 "Persaudaraan bukanlah trend atau fashion..."- Paus Fransiskus

Fratelli Tutti, "Semua Saudara" baru saja dirilis. Sebuah surat edaran atau "ensiklik" dari Paus Fransiskus prihal hidup Persaudaraan dan Persahabatan Sosial.Ensiklik yang berisi 8 bab ini oleh Paus Fransiskus digambarkan sebagai "Ensiklik Sosial" untuk menjawab kebutuhan global saat ini yang masih berperang melawan pandemi Covid-19. 

Fratelli Tutti itu sendiri terinspirasi dari nasihat St. Fransiskus Asisi agar mempromosikan suatu cara hidup yang ditandai dengan cita rasa Injil yang salah satunya terungkap dalam tata hidup persaudaraan dan persahabatan sosial.

Sehubungan dengan ensiklik yang beredar ini saya teringat dengan awal panggilan saya. Sebelum saya mauk biara saya berpikir bahwa hidup para suster itu adalah hidup yang santai,kerjanya hanya berdoa. Ini muncul ketika saya tinggal di asrama yang dikelola oleh para suster carmelitas. Saya melihat bahwa mereka cantik,baik,ramah,dan bahagia. Saat itu juga saya niatkan untuk menjadi seorang suster. Niat baik itu pun direstui oleh kedua orang tua saya.

Baca juga: Fratelli Tutti, Ensiklik Baru Paus Fransiskus

Setelah saya masuk biara yang pertama ditekankan kepada saya adalah " Be A BROTHER FOR ALL" yang artinya menjadi saudara bagi semua. Ini merupakan motto hidup kaum Fransiskan. Awalnya saya tidak mengerti apa arti kalimat itu dalam konteks hidup membiara. Saya enjoy aja dengan motto itu. Kurang lebih 4 tahun saya menjalani masa formatio motto itu kurang menggema dalam hidup saya. Apa karena saya kurang paham arti kata itu dan masih polos ,kurang tau juga lah..hehehe

Setelah saya mengikrarkan kaul perdana motto itu hampir setiap bulan diingatkan melalui bahan rekoleksi. Menjadi saudara bagi semua. Memang kongregasi yang saya masuki adalah kongregasi yang menekankan hidup persaudaraan. 

Saya mencoba merenungkan kata-kata itu apa sih maksudnya. Apa yang mau dikatakan Tuhan kepadaku lewat motto itu. Dalam permenungan saya,saya temukan jawaban yang mengantar saya pada kesadaran akan pentingnya sikap menghargai sebagai wujud dari rasa persaudaraan. 

Cara hidup kami ialah hidup berkomunitas yang terdiri dari 2-10 orang perkomunitas. Satu komunitas itu terdiri dari suku yang berbeda,latar belakang yang berbeda,profesi yang berbeda dan karakter yang berbeda. Saya tidak selalu menemukan orang yang sepaham dengan saya. Saya juga tidak bisa memaksakan kehendak saya kepada yang lain. 

Awalnya sulit hidup bersama dengan mereka. Akan tetapi justru dalam rasa sulit itu saya dilatih untuk memahami dan mengerti karater setiap orang. Ketika saya mengenal dan memahami mereka maka saya tidak banyak menuntut dari mereka. Tidak lagi memaksa mereka untuk memehami saya. Itulah yang membuat saya in hidup berkomunitas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline